GridOto.com - Belum banyak yang tahu kalau ban motor, mobil, sampai gerobak yang berwarna hitam ternyata dibuat dari getah karet yang aslinya berwarna putih.
Lantas kenapa ya warnanya dibuat jadi hitam?
Memang sepele dan dijamin enggak kepikiran nih kenapa ban dibikin berwarna hitam
Nah zaman dahulu sebelum tahun 1900, ban berwarna putih ternyata lebih umum ditemukan.
Yang dimaksud ban warna putih bukan hanya sidewallnya saja seperti ban whitewall yang kerap terlihat di mobil klasik, tapi seluruhnya berwarna putih kayak kecebur cat.
Pada saat itu, penambahan seng oksida justru membuat karet ban semakin kuat sekaligus bikin warna ban makin putih dan terang.
Penambahan karbon pada ban ternyata sudah dimulai sejak tahun 1900 ketika Binney & Smith (yang saat ini dikenal sebagai pembuat krayon Crayola) mulai menjual bahan pigmen carbon black kepada Goodrich Tire Company.
Namun gara-gara Perang Dunia I yang terjadi tahun 1914, seng oksida sangat diminati untuk pembuatan amunisi.
Karena itu para pembuat ban mulai kesulitan mendapat seng oksida dan baru mulai banyak yang beralih menggunakan karbon.
Ternyata, karbon dapat membuat ban menjadi lebih kuat meski mengubah warnanya.
Selain itu, karbon juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan formula lama.
Ban dengan karbon memiliki tekstur yang lebih kerasa dan memberikan daya cengkeram yang lebih baik.
Karbon juga melindungi karet dari kerusakan akibat sinar matahari yang membuat ban berwarna putih jadi retak.
Selain itu karena warna hitam juga mengurangi thermal spot pada ban yang bisa membuat ban meledak tiba-tiba karena kepanasan.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Cara Membedakan Motif Carbon Fiber Asli, Cat, atau Stiker
Hal ini dibuktikan dengan angka, jika tidak ada penambahan karbon ban mampu bertahan 8.046 km, ban dengan karbon bisa bertahan sekitar 40.000 km.
Bahkan kalau dilihat secara estetika, ban berwarna hitam akan bikin kotoran enggak terlalu kelihatan ketimbang warna putih.
Makanya orang-orang pun ternyata lebih menyukai ban berwarna hitam sehingga pamor ban berwarna putih jadi makin menurun.
Bahkan ada fakta menarik bahwa proses produksi ban mengonsumsi 70 persen pigmen carbon black yang diproduksi perusahaan kimia di dunia.
Sisa 20 persen lagi baru dijual ke perusahaan karet non ban seperti sabuk, sol sepatu, kemudian 10 persen sisanya dipakai buat coating seperti cat, pewarna, hingga tinta printer.
Lucunya buat zaman sekarang, justru ban berwarna putih diminati lagi buat terlihat klasik.
Tapi ternyata ban whitewall zaman sekarang justru ban hitam yang diberi pewarna lagi.
Jadi muter-muter ya, dari getah karet putih, diberi karbon jadi hitam, eh dibikin lagi jadi putih, hehehe...
Belum banyak yang tahu, kan?