Apakah Larangan Mudik Bikin Penjualan Motor Anjlok? Ini Penjelasan AISI

Naufal Shafly - Rabu, 1 April 2020 | 17:05 WIB

Ilustrasi penjualan motor baru (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Guna mencegah penyebaran kasus positif Covid-19 di Tanah Air, pemerintah melarang mudik Lebaran terhitung sejak 6-17 Mei 2021.

Lantas, bagimana kondisi pasar roda dua setelah adanya larangan mudik ini?

Apakah penjualan motor di Tanah Air terganggu dikarenakan adanya kebijakan ini?

Mengingat periode lebaran adalah salah satu momen puncak penjualan motor di Indonesia.

Menjawab pertanyaan ini, Johannes Loman selaku Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberikan penjelasannya.

Baca Juga: Segini Penjualan Motor Honda Sepanjang Tahun 2020, Tebak Tipe Apa yang Terlaris?

Menurut Loman, penjualan motor di Indonesia tak akan terganggu oleh adanya larangn mudik dari pemerintah.

"Saya kira tidak akan ada dampaknya pada penjualan. Karena memang di tahun-tahun lalu mudik dengan motor tidak disarankan," ucap Loman dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5/2021).

Ia menilai kebutuhan membeli motor berbeda dengan mobil. Sebab, konsumen cenderung tidak memakai motornya untuk mudik.

"Oleh sebab itu di 2019 kita membantu masyarakat yang ingin mudik dengan mengantar motornya ke daerah asal mereka. Jadi memang larangan mudik ini tidak berpengaruh," tukasnya.

Baca Juga: Distribusi Motor 2020 Hingga Agustus Anjlok 50 % Dibanding Tahun lalu, Hanya TVS mengalami Kenaikan

Sebagai informasi, tahun ini AISI menargetkan penjualan motor domestik tembus di angka 4,3 juta unit.

Jika melihat data sejauh ini, selama quarter satu 2021 penjualan motor di Indonesia sudah mencapai angka 1,3 juta unit.