Larangan Mudik Lebaran 2021, Lalin Tol Astra Infra Diprediksi Bakal Turun 25 Persen

Muslimin Trisyuliono - Senin, 3 Mei 2021 | 19:28 WIB

Tol Surabaya-Mojokerto Astra Infra (Muslimin Trisyuliono - )

GridOto.com - Pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 untuk menekan penularan pandemi Covid-19.

Hal tersebut tertuang dalam keputusan Satgas Penanganan Covid-19 melalui Surat Edar (SE) Nomor nomor 13 tahun 2021 dan diaplikasikan mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Menurut Djap Tet Fa, selaku Group CEO ASTRA Infra mengatakan penyekatan larangan mudik lebaran akan berpengaruh pada bisnis jalan tol.

Untuk itu, ia memproyeksi pada bulan Mei traffic atau lalu lintas tol milik Astra Infra bakal menurun signifikan.

Baca Juga: ASTRA Tol Cipali Tingkatkan Layanan Serta Fasilitas Jalan, Apa Saja?

"Terhadap budget yang kami buat tentunya akan ada penurunan. jadi kami hitung secara total bulan Mei ada koreksi sekitar 25 persen dari sisi traffic yang ada," ujar Djap Tet Fa dalam konferensi pers virtual, Senin (03/05/2021).

Adapun Astra Infra memiliki tujuh ruas tol meliputi tol Tangerang-Merak, tol Kebon Jeruk-Ulujami, tol Cikopo-Palimanan, tol Kunciran-Serpong, tol Semarang-Solo, tol Jombang-Mojokerto dan tol Surabaya-Mojokerto.

Meski begitu, Djap Tet Fa menerangkan jumlah tersebut masih lebih baik dibanding volume lalu lintas larangan mudik lebaran 2020, dimana awal terjadi pandemi Covid-19.

"Karena tahun lalu baru awal terjadinya pandemi Covid-19, jika dilihat dari target kami tahun ini cukup lumayan bulan Mei bisa 25 sampai 30 persen. Karena kita belum tau realita penyekatan di lapangan dan euforia masyarakat tetap bergerak ke kota masing-masing," bebernya.

Baca Juga: Banyak Pengendara Komplain Ban Bocor di Ruas Tol Cipali, Ini Kata Polisi

Menurutnya, hal ini dipengaruhi masyarakat yang telah mensiasati dengan cara mudik lebih awal, mengingat kegiatan masyarakat masih banyak dilakukan di rumah.

"Kami yakin dengan adanya informasi cukup rutin dari pemerintah, masyarakat bisa memahami kondisi larangan ini dan kiranya kegiatan pulang, kalau ada sudah terjadi beberapa saat sebelumnya. Karena banyak yang masih bekerja dari rumah, sekolah dari rumah mungkin barangkali masyarakat sudah bisa mengakses internet dimana-mana," pungkas Djap Tet Fa.