GridOto.com - Bukan semakin meningkat, jumlah penumpang bus umum justru menurun jelang Lebaran Idulfitri 2021 karena ada larangan mudik.
Hal tersebut yang membuat Perusahaan Otobus (PO) harus mempertimbangkan dengan matang mengenai jumlah armada yang akan beroperasi.
Joko Widodo pengurus garasi PO Langsung Jaya menegaskan, pertimbangan harus benar-benar matang karena ada biaya operasional tiap armada.
"Biaya operasional tiap armada tidaklah murah, meski hanya melayani rute aglomerasi," ucap Joko Widodo dikutip dari TribunSolo.com.
Baca Juga: Jumlah Penumpang Menurun, PO Bus di Terminal Bayangan Cimanggis Kandangkan Armadanya Per 5 Mei 2021
Menurut Joko, biaya operasional justru semakin bertambah walau saat ini penumpang bus menurun.
"Mau beroperasi tapi pendapatan sopir sehari hanya Rp 20 ribu sampai 30 ribu, padahal orang rumah bergantung pada gajinya," lanjut Joko.
Selain pendapatan sopir, omzet PO juga menurun drastis hingga mencapai angka 70 persen dibanding sebelum ada larangan mudik Lebaran.
"Satu armada yang melayani rute Solo-Yogyakarta PP biasanya setor Rp 300 ribu, kini cuma setor Rp 100 ribu," terangnya, Selasa (27/04/2021).
Baca Juga: Ada Larangan Mudik, PO Bus Tetap Naikkan Tarif Jelang Lebaran, IPOMI Langsung Berkomentar Ini
Sedangkan rute Jakarta yang biasanya setor Rp 1 juta, kini menurun drastis menjadi Rp 400 ribu.
Alhasil perusahaan otobus mau tidak mau melakukan efisiensi berupa pengurangan armada yang beroperasi.
"Rute Jakarta yang dulu ada 20-an armada sekarang cuma 2 unit yang jalan. Rute Yogyakarta cuma 5 unit dan Tawangmangu 6 unit," kata Joko.
Sejalan dengan pengurangan jumlah armada, kini beberapa karyawan juga banyak yang pindah pekerjaan.
Baca Juga: Kemenhub Awasi PO Bus Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Cegah Lonjakan Tarif 'Liar'
"Awalnya jumlah karyawan ada 200-an orang tapi sekarang sisa 50 sampai 80-an orang. Banyak yang keluar," paparnya.
Artinya hampir 50 persen lebih karyawan yang sudah keluar dan memilih pekerjaan lain.
Ia menuturkan, beberapa karyawan ada yang memilih jadi pedagang, petani dan tukang bangunan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Larangan Mudik 2021, Nasib Perusahaan Otobus Makin Terpuruk, Masih Pertimbangkan Jalankan Armada