GridOto.com - Bosch memperkirakan ekonomi global tumbuh di bawah 4 persen tahun ini, setelah tahun lalu mengalami kontraksi sekitar 3,8 persen.
Pada 2020, penjualan Bosch Group mencapai 71,5 miliar euro (1.252,1 triliun rupiah).
Akibat pandemi Covid-19, penjualan turun sebesar 6,4 persen dari tahun sebelumnya, pastinya 4,3 persen setelah disesuaikan dengan efek nilai tukar.
“Meskipun kami telah mengawali 2021 dengan percaya diri, pandemi masih menyimpan risiko yang signifikan,” ujar Prof. Stefan Asenkerschbaumer, CFO dan wakil ketua dewan manajemen Bosch dalam konferensi pers online, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Sanjusan Hazana Motor Gelar Acara Bosch To Market, Beli Busi Bisa Dapat Emas!
CFO Bosch ini menambahkan bahwa Bosch sangat menyadari terhambatnya pasar di sektor otomotif, terutama untuk semikonduktor, yang banyak diminati.
Perusahaan melakukan segala upaya untuk mendukung pelanggannya dalam situasi yang mencemaskan ini.
Namun, kemungkinan belum akan ada perbaikan dalam jangka pendek.
Situasi tersebut juga dapat mempengaruhi perkembangan bisnis selama tahun ini.
Baca Juga: Aki Motor Harga Mulai Rp 180 Ribuan per Desember 2020, Ini Dia Merek-mereknya
Dalam jangka panjang, Asenkerschbaumer percaya perlunya menjaga seluruh rantai pasokan di industri otomotif agar tidak terlalu rentan terhadap gangguan.
Selain itu, menyelaraskan bisnis mobilitas perusahaan dengan bidang-bidang penting di masa depan seperti elektromobilitas, pengemudian otomatis, dan arsitektur elektronik membutuhkan investasi awal yang sangat besar.
“Dalam transformasi yang besar ini, 2021 akan menjadi tahun yang sangat penting sekaligus menantang bagi kami," tutupnya.