Red Bull Rekrut Direktur Teknis Baru, Bajak Orang Dalam Mercedes

Rezki Alif P - Jumat, 23 April 2021 | 19:21 WIB

Red Bull rekrut Direktur Teknis baru, bajak orang dalam Mercedes (Rezki Alif P - )

GridOto.com - Manuver mengejutkan berhasil dilakukan Red Bull Racing dengan merekrut Direktur Teknis baru untuk F1 2022.

Sebelumnya Red Bull membentuk divisi power unit yang baru, Red Bull Powertrains, yang akan menjalankan pengembangan power unit setelah mengambil alih hak paten Honda.

Kini Red Bull merekrut Ben Hodgkinson sebagai Direktur Teknis Red Bull Powertrains.

Ben Hodgkinson bukan orang sembarangan, karena sampai tahun ini masih menjabat Head of Engineering Mercedes-AMG High Performance Powertrains.

Uniknya, Hodgkinson sudah 20 tahun berada di kubu Mercedes dan punya kontribusi besar dalam dominasi Mercedes dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Dua Tahun Absen, Begini Perasaan Fernando Alonso Pertama Kali Finish di Balap F1 2021

Tak disangka kini Hodgkinson malah menyeberang ke rival utama.

Setelah kontraknya berakhir di 2021 ini, Hodgkinson langsung bergabung dengan proyek besar skuat Milton Keynes tersebut.

Twitter.com/Ben_F1
Ben Hodgkinson

Hodgkinson diyakini bukan orang terakhir yang akan direkrut untuk bekerja di Red Bull Powertrains.

"Ketika Red Bull mengumumkan pembentukan Red Bull Powertrains, itu juga sebagai tanda fase baru ambisi perusahaan ini di F1, yakni untuk membuat sendiri setiap aspek desain mobil dan meletakkan takdir di tangan kami sendiri," kata bos Red Bull Motorsport, Christian Horner, dilansir GridOto.com dari Racefans.net.

Baca Juga: F1 Miami Jadi Digelar, Begini Tampilan Simulasi Onboard Lap di Sirkuit Miami

"Tujuan utamanya adalah pengembangan power unit Red Bull untuk memenuhi regulasi mesin Formula 1 generasi berikutnya. Penunjukan Ben sebagai tanda niat jangka panjang kami dan kami akan mendukung dia dan timnya dengan setiap sumber daya yang tersedia yang diperlukan agar berhasil," jelasnya.

Hodgkinson mengaku langkahnya bergabung dengan Red Bull cukup berat.

"Tidak mudah memutuskan meninggalkan perusahaan setelah 20 tahun tapi kesempatan untuk menambil proyek jangka panjang dan penting ini adalah penghormatan yang besar," kata Hodgkinson.

"Red Bull adalah pemain serius di F1 dan rival terberat Mercedes di era hybrid. Jadi aku tak sabar melihat yang bisa kami lakukan bersama pada fase baru petualangan perusahaan ini," jelasnya.