GridOto.com - Buat kalian pemilik Bajaj Pulsar yang punya dua busi harus waspada pada penyakit berikut ini.
Bajaj Pulsar yang pakai teknologi Dual Twin Spark Ignition atau DTS-i diantaranya Bajaj Pulsar 180, Bajaj Pulsar 135LS, Bajaj Pulsar 200 dan Bajaj Pulsar 220F.
Dua busi pada Bajaj Pulsar memang bikin proses pembakaran jadi lebih sempurna.
"Namun ada kekurangannya, yaitu bikin suhu di dalam ruang bakar jadi lebih panas," buka Erwin Firmansyah, Owner Yomoto 999, bengkel spesialis Bajaj Pulsar kepada GridOto.
Baca Juga: Bajaj Pulsar 200NS Cafe Racer, Berbodi Alloy, Tampilan Langsung Asoy
Di tambah suhu di Jakarta dan daerah sekitar juga panas, membuat mesin Bajaj Pulsar jadi terlalu panas.
"Efeknya oli mesin jadi lebih mudah menguap, volume oli mesin jadi cepat berkurang," jelas Erwin
Erwin banyak menemukan pengguna Bajaj Pulsar yang enggak sadar oli mesinnya menguap.
"Kebanyakan enggak sadar kalau oli mesinnya menguap, alhasil ada yang setang pistonnya oblak bahkan sampai pistonnya ngejim atau macet," kata Erwin saat ditemui di bengkelnya yang ada di Jalan Raya Bogor Km 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Untuk meminimalisir penguapan oli mesin pada mesin Bajaj Pulsar yang pakai dua busi, Erwin menganjurkan untuk pakai oli mesin yang kental.
"Biasanya di bengkel kami pakai oli mesin dengan SAE 20W-50, namun harus dicek volume oli mesinnya secara berkala," jelas Erwin.
"Kemudian disarankan pergantian oli mesinnya lebih singkat dari anjuran pada setiap bulannya," tutupnya.
Erwin menyarankan penggantian oli setiap 1.500 km penggunaan, maklum karena usia mesin Bajaj Pulsar yang juga sudah tinggi sehingga penguapan bisa tambah tinggi.