GridOto.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) kembali memberikan update mengenai proses pembangunan pabriknya di Tanah Air.
Dibangun di kawasan industri Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, proses pembangunan pabrik merek mobil asal Seoul, Korea Selatan tersebut sudah mencapai tahap akhir.
"Kalau Anda lihat di kawasan Deltamas, gedung kami sudah berdiri besar sekali," kata Makmur selaku Chief Operating Officer HMID dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/4/2021) lalu.
"Jadi bisa dibilang progressnya sudah mencapai 90 persen," imbuhnya.
Makmur menjelaskan, proses pembangunan pabrik mereka tetap berjalan sesuai rencana meskipun terbentur pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya yakin pabrik tersebut sudah bisa memulai produksi dalam waktu dekat.
"Akhir tahun ini kami berharap (pabrik tersebut) sudah bisa memproduksi mobil Hyundai buatan indoensia untuk pertama kalinya," terang Makmur.
Ia tidak menjelaskan mobil apa yang akan pertama diproduksi oleh pabrik dengan nilai investasi sebesar 1,55 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 22,6 triliun (kurs 1 dolar AS = Rp 14.600 per 10/4/2021) itu.
Baca Juga: Tujuh Fakta Penting Hyundai New Santa Fe Yang Baru Rilis Di Indonesia
Tapi beberapa waktu lalu, Makmur pernah menerangkan bahwa pabrik tersebut akan memproduksi mobil listrik.
Tidak mengherankan, mengingat Hyundai tengah gencar mendorong penyerapan kedua mobil listrik mereka di Indonesia yaitu IONIQ dan Kona Electric.
"Untuk produksi mobil listrik juga sedang kami persiapkan. Tapi soal kapan, saya belum bisa jelaskan," ucapnya beberap waktu lalu.
Baca Juga: Hyundai Umbar Promo Menarik Buat New Santa Fe, Ada Cicilan Bunga Rendah dan Hadiah Langsung!
Selain mobil listrik, rencananya Hyundai akan memproduksi SUV kompak, MPV kompak, dan sedan yang dirancang khusus untuk pasar Asia Tenggara.
Hyundai menargetkan kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun, dengan kapasitas penuh produksi hingga 250.00 unit.
Adapun pembangunan fasilitas produksi Hyundai ini telah dimulai sejak Desember 2019 dengan luas 77,6 hektare.