GridOto.com - Pol Espargaro termasuk pembalap beruntung karena berkesempatan bergabung dengan beberapa pabrikan berbeda di MotoGP.
Sebelum bergabung dari KTM ke Repsol Honda di 2021, Pol Espargaro sempat 3 musim memakai motor Yamaha YZR-M1.
Kebetulan usai jadi juara Moto2 2013, tak ada tim pabrikan yang bisa menampung Pol Espargaro karena terbatasnya kursi.
Pol Espargaro bergabung dengan tim Herve Poncharal, Tech3 Racing, yang kala itu jadi tim satelit Yamaha.
"Aku sudah beberapa tahun di MotoGP, pertama aku ke tim satelit, beda dengan sekarang di mana tim satelit memakai motor spek pabrikan. Dari proyek itu aku belajar banyak dan bisa kuaplikasikan ke KTM namun motornya masih sulit sampai tahun lalu," kata Pol dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Dan tahun ini, aku gabung ke tim yang jadi tim terdepan di kategori dengan sejarah hebat, di sinilah aku akan melakukannya atau tidak sama sekali," jelas pembalap yang tahun ini genap berusia 30 tahun ini.
Meski tim satelit, Pol Espargaro sebenarnya cukup beruntung, karena tim Tech3 Racing cukup kompetitif.
"Saat aku ke MotoGP, tidak ada kesempatan lebih baik dari Yamaha, Ducati sudah memilih proyek bersama Andrea Iannone dari Pramac ke tim pabrikan, tapi aku punya feeling bagus bersama Yamaha, yang saat itu bisa bertarung dengan Marc Marquez," ungkapnya.
Baca Juga: Pedro Acosta Menang Moto3 Doha 2021, Valentino Rossi Sudah Menunggunya!
Dan Pol Espargaro ternyata sempat diplot untuk menggantikan Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha usai 2014 berakhir.
"Aku melihat langkah terbuka bagiku. Saat itu ada pembicaraan Valentino berpikir soal pensiun dan aku sangat muda saat itu dan aku benar-benar diinginkan, jadi kupikir itu adalah langkah alamiku untuk naik ke sana. Tapi nyatanya tidak seperti itu," tegas Pol.
"Ketika aku duduk bersama mereka soal musim kedua, aku juga punya tawaran dari Suzuki yang akhirnya mendapatkan kakakku. Mereka menjanjikan semua akan lebih baik bahwa tentu Valentino takkan bertahan terlalu lama dan secara alami akulah penggantinya, tapi nyatanya tidak seperti itu," jelasnya.
Hal serupa pernah dialami oleh Andrea Dovizioso di tahun 2012.
Saat itu Dovi yang membela tim Tech3 juga hampir dipastikan akan naik menjadi rekan Jorge Lorenzo di tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Formula 1 Senang Karena ‘Pembalap F1’ Naik Podium di MotoGP Doha 2021
Tapi nyatanya semua sirna saat Valentino Rossi menghubungi Lin Jarvis untuk bergabung usai masa sulit bersama Ducati.
Yamaha tak berpikir 2 kali untuk menerima sahabat lamanya untuk bekerja sama lagi.
Dovizioso akhirnya malah bergabung dengan Ducati yang saat itu sedang kesulitan di MotoGP.
Tapi hadirnya Dovi malah membuat Ducati jadi tim kuat dalam beberapa tahun terakhir.