Mengenal Gejala dan Bahaya Overspeed di Mobil Transmisi Otomatis

Radityo Herdianto - Jumat, 9 April 2021 | 10:00 WIB

Tuas transmisi matik (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Mengenal gejala dan bahaya overspeed di mobil transmisi otomatis.

Mobil matik tetap bisa menggunakan engine brake yang dibantu dengan low gear transmisi otomatis.

Tapi salah caranya malah transmisi otomatis mobil bisa mengalami gejala overspeed.

Dijelaskan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, overspeed merupakan sebuah gejala dimana sebuah kampas kopling girboks dalam suatu gigi belum lepas (release).

Tapi kampas kopling gigi yang lebih rendah sudah mencengkeram (engage).

Transmisi matik masih ada kampas kopling

Baca Juga: Begini Cara Pakai Engine Brake yang Benar di Mobil Transmisi Otomatis

"Atau bisa juga kampas yang satu sudah release tapi kampas lainnya belum engage," imbuh Hermas.

Dari sini ada ketidaksesuaian dari perpindahan antar percepatan gigi transmisi (missing gear).

Penyebabnya adalah perpindahan rasio gigi ke yang lebih rendah secara mendadak dalam laju kecepatan mobil yang masih cukup tinggi.

"Putaran dalam satu gir dan kampas yang cukup cepat tiba-tiba mencengkeram plat yang putaran rasio giginya lebih pelan," terang Hermas.

"Ada benturan dan gesekan yang cukup besar di girboks dalam satu momentum," sambungnya.

Agus Salim/GridOto.com
Ilustrasi. Putaran Mesin di Takometer Panel Instrumen Toyota CH-R

Baca Juga: Tiga Kebiasaan yang Bisa Mempercepat Umur Transmisi Otomatis Mobil

Secara bersamaan putaran mesin mobil akan meraung ke rpm yang tinggi (over rev).

"Kalau terlalu sering kampas dan pelat girboks bisa aus bahkan pecah, mesin juga bisa jamming karena over rev," tekan Hermas.