GridOto.com - Mengaspal di Tanah Air sejak 2015, Peugeot Django seken bisa menjadi pilihan buat yang sedang mencari skuter matik (skutik) bergaya retro.
Dibekali mesin 150 cc satu silinder injeksi berpendingin udara, tenaga yang dihasilkan mencapai 11,5 dk pada 8.000 rpm dan torsi 11,2 Nm pada 6.000 rpm.
Harga skutik asal Prancis ini dalam kondisi bekas berkisar mulai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta, tergantung kondisi motor.
Buat sobat yang berminat memboyong skutik ini namun masih ragu, berikut testimoni dari pengguna Peugeot Django yang bisa dijadikan acuan sebelum beli.
Baca Juga: Seken Keren: Tergolong Langka, Cakram Belakang Peugeot Django Bisa Substitusi Pakai Punya Motor Ini
Jimmy Rainer Rizki, pemilik Peugeot Django lansiran 2016 mengatakan, alasan utama memilih skutik bergaya retro ini karena kenyamanan yang disuguhkan.
"Motornya memang enak dan nyaman, sektor kaki-kakinya dia beda. Ini bukan karena saya fanatik motor Eropa ya," kata Jimmy yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan kepada GridOto.com, Kamis (1/4/2021).
Ia menceritakan, awal mulai dirinya memilih Django karena pada saat itu istrinya sedang hamil dan ingin motor yang nyaman untuk dipakai harian.
"Waktu itu istri saya lagi hamil, saya cari motor yang bisa buat santai, Django ini kan joknya lebar, sokbrekernya lembut, makanya saya pilih motor ini," sebut Jimmy yang juga anggota komunitas Peugeot Scooter Family (PSF).
"Jadi memang nyaman banget motor ini, kalau ada speed bump juga dia enggak terasa, ya kayak bawa mobil saja," sambung Jimmy.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Djoko Soehasto, pemilik Peugeot Django keluaran 2016 asal Bogor, Jawa Barat.
Ia mengungkapkan, alasan memilih Django lantaran desainnya yang klasik dan nyaman untuk dipakai harian.
"Peugeot Django ini semakin bawa beban itu semakin nyaman, jadi kalau boncengan ayunan sokbrekernya semakin lembut, buat ngebut motor juga anteng enggak limbung," kata Djoko.
Baca Juga: Seken Keren: Intip Biaya Pajak Tahunan Peugeot Django Sebelum Beli
Pria yang akrab disapa Djos ini menjelaskan, Django juga tergolong bandel karena belum menemui masalah yang berarti selama pemakaian.
"Django saya yang tertinggi kilometernya dibandingkan teman-teman lain, sudah mencapai 60 ribu km. Karena hampir tiap bulan bolak-balik Bogor Pangandaran, dipakai buat harian juga," sebutnya.
"Sejauh ini motor enggak rewel, menurut saya wajar ya kalau sudah 60 ribu km ada penggantian part. Waktu itu sudah pernah servis besar di sektor kepala silinder karena klep bocor jadi agak ngempos," pungkas Djos.