GridOto.com - Ada anggapan semakin besar diameter leher knalpot racing bikin performa motor semakin bagus.
Namun, anggapan pakai leher knalpot racing besar bisa dongkrak tenaga mesin itu ternyata enggak benar.
Pakai leher knalpot racing terlalu besar malah ada efek sampingnya terhadap mesin.
"Semakin besar diameter leher knalpot dan juga silincer berarti gas buang semakin plong," buka Yulian Setiawan, Owner Wawan Racing Concept (WRC) kepada GridOto.
"Kalau enggak diimbangi dengan peningkatan spesifikasi mesin, tenaga motor malah jadi ngempos," ungkap pria yang akrab disapa Wawan ini saat ditemui beberapa waktu yang lalu (03/21).
Pakai leher knalpot terlalu besar juga bisa mempengaruhi suara yang dihasilkan oleh knalpot.
"Efeknya suara dari knalpot racing juga enggak enak, kurang padet," kata Wawan saat ditemui di Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
Pakai knalpot racing atau bobokan yang terlalu plong juga enggak disarankan untuk motor matic.
Baca Juga: Bikin Knalpot Senyap, Apa Isi DB Killer dan Bagaimana Cara Kerjanya?
"Kalau berdasarkan pengalaman saya, knalpot yang terlalu plong enggak nyaman untuk motor," kata Adhit, bikers Yamaha Aerox 155.
"Tarikan bawah (akselerasi) motor matic jadi ngempos. Buat bisa jalan saya harus memuntir gas lebih dalam, efeknya bahan bakar juga boros," tuturnya Adhit yang senang ganti-ganti knalpot ini.
Tuh, jadi untuk diameter dan panjang pipa knalpot sebaiknya memang disesuaikan dengan spesifikasi mesin agar hasilnya maksimal.
Tidak boleh asal pasang yang ukurannya besar saja, karena semuanya butuh perhitungan matang.