GridOto.com - Daihatsu menikmati kenaikan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang signifikan selama 17 hari pertama pemberlakuan relaksasi PPnBM mobil baru nol persen.
Dari 1 hingga 17 Maret 2021, Daihatsu mencatatkan kenaikan SPK sebesar 233 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada Februari lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso.
“Itu kenaikan rata-rata untuk model yang mendapatkan relaksasi, yaitu Daihatsu Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max minibus,” ujarnya dalam konferensi virtual, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga: Seminggu Setelah PPnBM 0 Persen Berlaku, Penjualan Daihatsu Langsung Meroket
Dari keempat model tersebut, ia menjabarkan bahwa Daihatsu Terios mencatatkan peningkatan pemesanan terbesar yaitu 253 persen.
Raihan SUV andalan pabrikan asal Osaka, Jepang tersebut diikuti oleh Xenia, yang menorehkan peningkatan sebesar 220 persen.
Serta Daihatsu Luxio dan Gran Max minibus, yang masing-masing membukukan peningkatan SPK sebesar 197 dan 194 persen selama 17 hari pertama relaksasi PPnBM mobil baru nol persen.
“Model-model lainnya yang tidak mendapatkan relaksasi juga menunjukkan peningkatan, meskipun tidak sebesar mereka yang mendapatkan PPnBM mobil baru nol persen,” ujar Hendrayadi.
Secara total, model-model Daihatsu yang tidak mendapatkan relaksasi seperti Sirion, Ayla, Sigra, serta varian pick up dan blind van Gran Max mencatatkan kenaikan SPK sebesar 133 persen pada periode yang sama.
Dari kelima model tersebut, Daihatsu Ayla mengalami peningkatan SPK terbesar yaitu 143 persen.
LCGC 5 seater tersebut dikuntit oleh saudara 7 seaternya yaitu Sigra yang membukukan peningkatan pemesanan sebesar 139 persen.
Dua saudara tersebut diikuti oleh Daihatsu Gran Max pick up dan blind van yang masing-masing membukukan peningkatan sebesar 126 dan 116 persen.
Sedangkan city car Daihatsu Sirion harus puas di posisi terakhir dengan peningkatan SPK sebesar 115 persen.
“Secara keseluruhan, kami membukukan peningkatan pemesanan total yang cukup signifikan, yaitu 161 persen atau 1,6 kali dibandingkan pada Februari,” ujar Hendrayadi.
Terlepas dari itu, Hendrayadi percaya bahwa kenaikan pemesanan tersebut juga merupakan pertanda baik bagi industri otomotif Indonesia untuk ke depannya.
“Terutama karena model-model yang tidak mendapat relaksasi PPnBM pun mengalami kenaikan pemesanan, kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut,” pungkasnya.