Razia Knalpot Kembali Ramai, Ini Batas Kebisingan yang Diperbolehkan

M. Adam Samudra - Senin, 15 Maret 2021 | 08:37 WIB

Polisi razia kendaraan gunakan knalpor brong di Jakarta (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Melakukan penggantian knalpot dengan tipe racing menjadi hal yang sering dilakukan para pemilik sepeda motor, untuk mengubah tampilan motornya.

Tak hanya itu, penggantian pipa peredam dengan jenis racing juga ditujukan untuk mendongkrak performa mesin setelah dilakukan pengubahan spesifikasi.

Tetapi tidak sedikit yang mengabaikan spesifikasi knalpot sehingga suara yang dihasilkan justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain.

Sering kali saluran pembuang gas sisa pembakaran ini menggunakan jenis yang suaranya sangat mengganggu telinga.

Baca Juga: Bisa Langsung Pasang, Segini Harga Knalpot Racing Buat Yamaha NMAX 2020

Lantas sebenarnya berapa aturan maksimal kebisingan suara knalpot?

Menanggapi hal itu, Pemerhati Masalah Transportasi Budiyanto mengatakan, terkait aturan tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 7 tahun 2009.

"Dalam aturan itu dijelaskan bahwa tingkatan kebisingan untuk motor kapasitas 80 cc hingga 175 cc adalah maksimal 83 dB (besibel)  dan di atas 175 cc maksimal 80 dB," kata Budiyanto kepada GridOto.com, Minggu (14/3/2021).

Budiyanto menyatakan bahwa setiap kendaraan yang lakukan modifikasi jangan sampai menyalahi aturan yang ada.

Baca Juga: Cuma Ganti Knalpot Racing, Tenaga Yamaha NMAX 2020 Naik Jadi Segini

Kalau tidak, risikonya harus benar-benar diterima. Dalam hal ini terkait aturan berlalu lintas.

"Knalpot harus sesuai seperti yang ada dalam uji kelaikan jalan. Kalau tidak, maka tidak boleh beroperasi. Lalu setiap kendaraan yang dimodifikasi harus dilaporkan agar dapat persetujuan legalitas jalan," ucapnya.

Terkait penggunaan knalpot racing ini, Budiyanto meminta agar aparat penegak hukum melakukan penindakan secara serentak.

"Pembiaran terhadap pelanggaran knalpot bising akan membangun budaya berlalu lintas yang kurang baik," ucap mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini.

Sekadar informasi, aturan yang bisa menindak pengendara bermotor berknalpot racing atau tidak sesuai standar pabrikan tercantum dalam Undang-undang (UU) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 285 Ayat 1.

Pasal 285 Ayat 1 berbunyi setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.