GridOto.com - Setelah dua hari melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim mendapatkan komitmen investasi dari beberapa perusahaan otomotif.
Dalam pertemuan dengan para pabrikan otomotif Jepang, Menperin turut menyampaikan kebijakan, program, dan proyek baru yang ada di Indonesia, seperti Undang-undang Cipta Kerja, substitusi impor, serta relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
“Pertemuan berjalan dengan baik dan membawa kabar gembira, karena beberapa perusahaan otomotif besar dan petrokimia menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dalam keterangan resminya, Kamis (11/3).
Menperin menuturkan, dari pertemuan dengan prinsipal Honda Motor Company.Ltd, perusahaan tersebut berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 5,2 triliun.
Baca Juga: Kemenperin Angkat Bicara Soal Industri Bus Indonesia Saat Pandemi, Ada Hasil Positif?
Selain itu, Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp 1,2 triliun.
Serta, Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp 28 triliun. Kemudian, Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp 11,2 triliun.
“Investasi Honda termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru. Honda juga memiliki komitmen untuk ekspansi pengembangan ekspor komponen kendaraan yang diproduksi di Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi sembilan negara, di antaranya, Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Arab Saudi dan Jepang sendiri,” sebut Menperin.
Menurut Menperin, Honda juga akan memindahkan fasilitas produksi yang ada di India ke Indonesia, sekaligus berkomitmen untuk melakukan pengembangan mobil listrik di tanah air.
Kemudian, Honda juga akan membuka negara tujuan ekspor baru seperti Afrika Selatan, Meksiko, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
“Mereka (Honda) mengembangkan kendaraan bermotor model baru yang akan diproduksi di Indonesia dan akan diekspor ke 31 negara,” jelasnya.
Sementara, investasi Suzuki di Indonesia memungkinkan Tanah Air menjadi basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 yang diperkenalkan sebagai jenis kendaraan mild hybrid dengan teknologi integrated starter generator (ISG).
“Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin,” jelas Agus.
Baca Juga: Kemenperin Puji Fin Komodo KD 250X Asal Cimahi, Begini Komentarnya
Sedangkan, untuk Toyota, Menperin menjelaskan pertemuan dengan perusahaan tersebut guna memperkuat komitmen sebagai perusahaan yang paling besar berinvetasi sejak melakukan kegiatan di Indonesia.
“Toyota tetap dengan komitmen investasi senilai Rp28 triliun. Mereka juga memberikan komitmen memperluas pasar ekspor, dari 80 negara yang sekarang sudah menjadi pasar ekspor akan dikembangkan menjadi 100 negara pada tahun 2024,” jelas Agus Gumiwang.