GridOto.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyambut baik penerapan insentif pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) yang akan berlangsung hingga penghujung 2021 nanti.
Pabrikan asal Jepang dengan logo 'S' ini juga optimis, program tersebut dapat mendongkrak penjualan mobil barunya dan mendorong perekonomian nasional melalui industri otomotif.
"PPnBM ini bisa meningkatkan penjualan produk Suzuki. Kami sendiri ada dua produk (passenger car) yang dimasukkan ke dalam program ini, yakni Suzuki Ertiga dan XL7," ujar Dony Saputra, Selaku Dirketur Marketing 4W SIS.
"Secara kalkulasi kami sudah pelajari terhadap dampak kenaikan penjualan Suzuki, kira-kira ada di angka 20 persen. Itu adalah estimasi kami, dari Suzuki sendiri," imbuhnya saat berada di acara Suzuki Media Gathering yang diadakan secara virtual, pada Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Insentif PPnBM Resmi Berlaku, Suzuki Berharap Penjualan Melonjak
Dony menjelaskan, selama periode 2020 kemarin pihaknya mampu membukukan rata-rata penjualan di angka 5.200 unit per bulannya.
Namun dengan adanya insentif PPnBM ini, ia pun memprediksi Suzuki mampu membukukan angka penjualan hingga tembus di atas 6.000 unit per bulannya.
"Kalau biasanya rata-rata penjualan selama 2020 itu kira-kira di angka 5.200 unit, kami bisa improve di angka 6.250 unit per bulan karena adanya insentif PPnBM ini," tutur Dony lagi.
"Jadi kalau kami hitung dari April sampai dengan Desember (2021), itu kira-kira ada di angka 57 ribu unit," lanjutnya.
Baca Juga: Ada Insentif PPnBM, Dealer Suzuki Ini Bilang Banyak Konsumen yang Kepo
Angka tersebut dinilainya cukup realistis, mengingat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia hingga saat ini.
Meski begitu, Dony mengaku kalau pihaknya akan terus memonitor seperti apa respon dari konsumen terhadap program tersebut.
"Karena dalam empat hari ini, dari tanggal 1 sampai 4 Maret 2021, kami memonitor ada lonjakan dibandingkan bulan lalu kira-kira di angka 42 persen," papar Dony.
"Tapi ini baru data sementara, baru empat hari dan bersifat fluktuasi (naik turun). Nanti masih kami evaluasi seiring dengan berjalannya waktu," pungkasnya.