Ini yang Dilakukan Kementerian ESDM dalam Mengkonversi Motor Biasa Jadi Motor Listrik, Biaya Modif Masih Jadi PR

Gayuh Satriyo Wibowo - Selasa, 2 Maret 2021 | 21:57 WIB

Motor listrik e-Va garapan Kementerian ESDM berbasis Honda Vario 110 (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Baru-baru ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencoba mengkonversi motor biasa menjadi motor listrik dan diberi nama e-Va.

Basis yang digunakan Honda Vario 110 keluaran tahun 2010.

Melalui siaran resmi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE), Hariyanto mengatakan, modifikasi motor listrik ini mengikuti pakem yang ada.

Patokannya Peraturan Menteri Pehubungan Nomor PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Baca Juga: Kementerian ESDM Jajal Motor Listrik Hasil Konversi dari Honda Vario, Gimana Hasilnya?

Salah satu poin yang menjadi titik berat adalah dayanya.

"Daya motor listrik paling tinggi sesuai dengan klasifikasi sebagai sepeda motor dengan isi silinder sampai dengan 110 cc, daya motor listrik konversi paling tinggi 2 kW," ungkapnya dalam siaran resmi, Senin (1/3/2021).

Kementerian ESDM
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) konversi Honda Vario jadi motor listrik
Kemudian, Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3) Ketenagalistrikan P3TKEBTKE, Slamet menjelaskan, modifikasi yang disematkan tak terlalu banyak.

"Tidak memerlukan banyak perubahan, sehingga lebih cepat waktu pengerjaannya. Kurang dari satu bulan," katanya.

Baca Juga: Bisa Terbakar! Jangan Sembarangan Saat Ganti Kabel Motor Listrik

Beberapa ubahan tentu tak jauh dari powertrain karena mengganti mesin kombusi internal jadi bertenaga listrik.

Slamet menjelaskan, pihaknya menggunakan konverter untuk menyambungkan kruk as pada transmisi, yang semula digunakan dengan motor bakar.

Lalu pada rangka motor ditambahkan plat besi sebagai dudukan motor listrik.

Tangki bensin dicabut dan digunakan sebagai tempat baterai 72 Volt/20 Ah.

Baca Juga: Dijual Satuan, Ternyata Ini Komponen Paling Mahal di Motor Listrik

Namun saat pengujian kemarin, baterai yang digunakan bertegangan 84 Volt dengan cut off 69 Volt sebagai batas bawah tegangan.

Hasilnya motor listrik e-Va mampu melibas berbagai medan baik turunan mapupun tanjakan.

Plt. Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana yang menjajal e-Va mengatakan motor listrik hasil konversi ini cukup bertenaga.

Namun ada hal non-teknis yang perlu diperhatikan dalam penggarapannya yakni biaya.

"Perlu dicari cara agar harga suku cadang kendaraan dan baterai dapat lebih murah, sehingga dapat menekan biaya modifikasi," harap Dadan.