GridOto.com - Benarkah pelek aftermarket lebih mudah peyang dibandingkan pelek bawaan motor?
Pelek aftermarket umumnya jadi pilihan buat mereka yang ingin tampil beda.
Tapi ada anggapan kalau material di pelek aftermarket tidak sebaik pelek standar.
Terutama dalam kemampuan daya tahan ketika pelek menghantam lubang dan rawan bikin pelek peyang.
Biar lebih jelasnya kita tanya saja langsung ke bengkel spesialis press pelek yang sering menangani kasus pelek peyang.
Baca Juga: Mur Pulley Depan Sering Copot? Tanam Baut Gigi Sentrik Biar Aman
"Kalau untuk daya tahan sebetulnya sama saja, kalau masalah peyang juga tergantung bagaimana kondisi dan kecepatannya saat menghajar lubang," ucap Dimas Prasetyo dari JBB Pokabar di Jl. Dr. Setia Budi, Pondok Kacang, Tangerang Selatan.
Tapi menurut Dimas yang membedakan antara pelek bawaan dan pelek aftermarket adalah bagaimana pelek tersebut bisa menahan tekanan mesin press ketika akan diperbaiki.
"Pelek standar ini jelas lebih kuat kalau kita mau bikin lurus lagi, sementara pelek aftermarket kita harus lebih hati-hati," lanjut Dimas.
"Pelek aftermarket tekanannya harus kita perhatikan karena salah-salah bisa bikin pelek pecah," tambahnya.
Baca Juga: Drat Pulley Depan Yang Slek Jangan Ditambal Las, Ini Alasannya
"Makanya kalau pelek bawaan pernah peyang di titik yang sama kita masih berani untuk mengepress ulang di titik yang sama," yakinnya.
"Sementara kalau pelek aftermarket kita khawatir kalau press di titik yang sama efeknya bisa pecah, makanya konsumen selalu kita tanya dulu," tambahnya lagi.
Dimas juga menambahkan pelek-pelek dengan bahan eksotik seperti titanium juga tidak bisa dipress seandainya mengalami gejala peyang.
Baca Juga: TDR Racing Jual Aksesori Dengan Merek RPD, Harga Lebih Terjangkau
"Kita pernah juga coba terima pelek titanium yang peyang akibat crash tapi konsumen juga kita beritahu kalau pelek model ini tidak bisa dipress," tegasnya.
"Akhirnya area pelek yang kita press pecah karena memang dia tidak kuat menahan tekanan dari mesin press kalau sudah pernah peyang, mungkin memang karakter bahannya tidak bisa untuk press ulang tidak seperti pelek biasa," tutupnya.