GridOto.com - beberapa waktu lalu Tesla sempat diberitakan mengalami kekurangan bahan baku nikel yang digunakan pada produksi baterai lithium-ion.
Melansir dari Teslarati, hal tersebut membuat Tesla terpaksa beralih menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk mempertahankan produksi Tesla Model 3 Standard Range.
Lalu pabrikan asal Amerika Serikat ini juga berusaha untuk mempertahankan stok baterai lithium-ion yang nantinya dipasangkan pada Tesla Model 3 tipe lainnya.
Lantas, apakah langkah tersebut merupakan jawaban satu-satunya atau malah Tesla punya solusi lainnya?
Baca Juga: Kekurangan Bahan Baku Nikel, Tesla Beralih Pakai Baterai Tipe Lain Untuk Genjot Produksi Model 3
Ternyata CEO Tesla, Elon Musk mengaku dirinya masih memiliki solusi lain, namun butuh waktu yang tidak sebentar.
Ia akan berusaha mengajak perusahaan tambang di seluruh dunia untuk meningkatkan jumlah nikel yang ditambang guna membantu mempertahankan produksi Tesla Model 3.
"Di mana pun kalian berada, tolong perbanyak jumlah nikel yang ditambang. Jangan tunggu jumlah cadangan nikel bertambah nanti di masa mendatang," sebut Elon, dikutip GridOto.com dari Teslarati.com.
Bahkan, Elon siap mengeluarkan kontrak besar bagi perusahaan yang mau menambang nikel dalam jumlah besar.
"Tesla akan memberikan perusahaan Anda sebuah kontrak besar jika perusahaan Anda bisa menambang nikel dengan efisien dan ramah lingkungan," jelasnya.
Baca Juga: Segini Harga Tesla Model 3 di Singapura, Lebih Mahal Mana Dibanding Indonesia?
Jika ada perusahaan tambang yang berani memasok nikel dalam jumlah besar, maka Tesla tidak akan mengalami masalah produksi baterai lithium-ion.
Dengan begitu, produksi Tesla Model 3 untuk semua tipe bisa berjalan dengan lancar nantinya.