GridOto.com - Tim Petronas SRT selangkah lebih dekat untuk memperpanjang kontrak sebagai tim satelit Yamaha sampai MotoGP 2026.
Usai launching tim, bos Petronas SRT, Razlan Razali, mengaku sedang menjalin diskusi dan sudah mengantongi draft pertama dalam proposal kesepakatan dengan Yamaha.
Selain itu, Razlan Razali mengakui bahwa timnya juga menjalin diskusi dengan pabrikan lain.
Razali membenarkan rumor adanya diskusi dengan Suzuki, juara tahun lalu, yang kebetulan juga sedang gencar mencari tim satelit.
Baca Juga: Pamer Motor Baru, Valentino Rossi Punya Target Tinggi Lho di MotoGP 2021
"Aku tak membantah fakta bahwa ada pabrikan lain ingin datang dan bicara, kami mendengarkan," kata Razali dilansir GridOto.com dari The-Race.com.
Hanya saja meski tawaran itu datang dari juara bertahan, masalah marketing masih menjadi persoalan utama.
Secara pasar, Yamaha masih lebih besar dari Suzuki meski berstatus juara MotoGP 2020.
"Pintu kami selalu terbuka untuk mendengarkan dan kami melihat semua kemungkinan. Tapi keputusan kami soal pemilihan pabrikan juga tergantung dari apa yang diinginkan mitra utama kami," tegasnya.
Dan Petronas selaku sponsor utama SRT, lebih memilih Yamaha dibanding Suzuki.
"Jadi kami lebih didikte oleh Petronas, mitra utama kami, soal apa yang harus dilakukan. Untuk 2022 dst, mereka ingin bekerja dengan brand terbesar, dalam hal posisi pasar, branding, performa, rekor trek, dan lainnya," jelas pria asal Malaysia ini.
Apalagi Petronas SRT tampil sangat bagus dalam 2 tahun terakhir bersama Yamaha.
Tak ada alasan untuk beralih pabrikan.
"Kecuali mereka bilang sebaliknya, kami akan menurutinya. Saat ini lanjut dengan Yamaha karena 2 tahun terakhir sangat fantastis, dan kami tak bisa melakukannya tanpa dukungan penuh Yamaha," jelas Razali.