GridOto.com - Hyundai Motor Company mengumumkan akan melakukan penarikan kembali alias recall terhadap mobil listriknya, termasuk Kona Electric dan IONIQ.
Recall ini ditujukan pada setidaknya 82.000 unit mobil listrik Hyundai yang dijual secara global.
Melansir dari Reuters.com, lebih rincinya ada sekitar 76.000 unit Hyundai Kona Electric produksi 2018-2020, serta 6.000 unit gabungan dari IONIQ dan bus Elec City yang harus di-recall.
Recall ini juga akan membuat pabrikan asal Korea Selatan ini diperkirakan harus mengeluarkan uang sebesar 1 triliun Won atau sekitar Rp 12,7 triliun (kurs 1 Won = Rp 12, 27 Februari 2021).
Baca Juga: Ratusan Unit Hyundai Kona EV Kena Recall, Terdapat Masalah Pada Baterainya?
Lantas, apa alasan Hyundai sampai harus melakukan recall sebesar itu?
Pabrikan asal Korea Selatan ini harus melakukan recall lantaran ditemukan adanya masalah pada battery pack yang bisa membuat 82.000 unit mobil listrik buatannya berisiko terbakar.
Mengetahui masalah itu, Hyundai pun akan memberikan pergantian baterai untuk puluhan ribu mobil listrik yang di-recall.
"Ini sangatlah penting bagi Hyundai dan LG selaku penyuplai baterai. Mengingat sekarang masih tahap awal era mobil listrik," ujar Lee Hang Koo, peneliti senior di Korea Institute for Industrial Economics and Trade, dikutip dari Reuters.
Jadi, cara Hyundai untuk menangani masalah besar ini nantinya bisa jadi bahan percontohan bagi pabrikan otomotif lainnya di masa mendatang.
Baca Juga: Hyundai Recall Ratusan Ribu Unit Mobilnya di Amerika Serikat, Masalahnya Fatal Banget
Sementara itu, LG Snergy Solution selaku penyuplai baterai untuk Hyundai dengan cepat menepis sejumlah kritikan terkait produk buatannya.
Menurut pihak LG Snergy Solution, Hyundai dinilai salah mengaplikasikan kode untuk pengisian daya cepat pada sistem manajemen baterai mobil listrik buatannya.