GridOto.com - Memaksakan mengendarai mobil dalam keadaan kondisi daya tahan tubuh menurun atau tidak enak badan, tentu sangatlah berbahaya baik si pengemudi atau pengguna jalan lainnya.
Alasannya, aktivitas menyetir membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga idealnya penggemudi harus dalam keadaan fit atau sehat.
Lantas jika kalian terpaksa menyetir pada saat sakit atau tidak enak badan, apakah diperbolehkan jika ditinjau dari sudut pandang safety?
Menanggapi hal ini, Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) turut memberikan komentar.
Baca Juga: Street Manners: Ini Bahaya Terus Berada di Lajur Kanan Ruas Jalan Tol
"Jangankan badan tidak fit, ada satu saja organ tubuh kita tidak dapat berfungsi normal, maka dia tidak layak berkendara. Karena mengemudi merupakan aktifitas yang paling membutuhkan konsentrasi dan kerjasama seluruh anggota tubuh," ujar Sony kepada GridOto.com, Jumat (26/02/2021).
Sony menjelaskan buat kalian yang terpaksa berkendara dalam keadaan kurang enak badan ada opsi pilihan salah satunya dengan menjadi penumpang.
"Kalau ada pilihan lain jadilah penumpang. Tetapi kalau tidak ada pilihan pikirkan resiko bahayanya," terang Sonny.
Baca Juga: Street Manners: Sering Disepelekan, Ini Bahaya Menyetir Menggunakan Satu Tangan
Namun jika tidak ada pilihan lain, Sony membeberkan ada beberapa kondisi pengemudi yang tidak fit, tetapi masih dalam batas toleransi.
"Pertama hanya menuju ke rumah sakit dengan jarak yang relatif dekat dan bersifat darurat," tuturnya
"Kedua kesadaran tidak terganggu sehingga masih dapat berpikir jernih. Serta kemampuan mengoperasionalkan kendaraan dengan baik," pungkasnya.
Jadi sudah jelas kan sob, jangan pernah mengemudi pada saat kondisi tubuh tidak enak badan lagi!