GridOto.com - Hujan yang mengguyur kawasan Jabodetak dalam sepekan terakhir bukan hanya menyebabkan banjir di beberapa pemukiman warga.
Sejumlah ruas jalan utama atau protokol rusak dan berlubang.
Akibat lubang-lubang, itu tak sedikit kendaraan kadang mengerem mendadak untuk menghindari kecelakaan atau tergelincir.
Lantas jika mengalami kecelakaan akibat jalan rusak bisakah melakukan klaim asuransi ke Jasa Raharja?
Baca Juga: Jalan Rusak Akibat Hujan Rawan Kecelakaan, Pengamat : Bisa Tuntut Jika Tidak Ada Tanda
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Jasa Raharja Nusa Tenggara Barat (NTB), Mulyadi pun berikan penjelasan.
"Jadi yang dijamin oleh Jasa Raharja itu adalah kecelakaan dua kendaraan. Jadi syarat pertama adalah laporan Polisi," ujar Mulyadi saat dihubungi GridOto.com, Kamis (25/2/2021).
Mulyadi menjelaskan, korban yang tidak akan mendapat santunan adalah jika mengalami kecelakaan tunggal.
"Jadi kalau kecelakaannya jatuh sendiri (kecelakaan tunggal) itu enggak dijamin," paparnya.
Baca Juga: Cegah Pecah Ban, Begini Cara Aman Berkendara Lewat Jalan Rusak
Sekadar informasi, dana kecelakaan lalu lintas jalan bahkan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964.
Dalam Undang-Undang disebutkan bahwa dana yang diberikan kepada korban meninggal dunia atau cacat berasal dari sumbangan tahunan yang wajib dibayar, seperti pajak STNK dan juga sumbangan wajib yang dipungut dari para pengusaha alat angkutan lalu lintas jalan.
Korban atau keluarga korban bisa mengurus klaim asuransi Jasa Raharja itu dengan melengkapi sejumlah dokumen.
"Jadi setiap masyarakat yang menjadi korban harus melapor ke pihak kepolisian. Nah, dari sana nanti akan disampaikan ke Jasa Raharja kalau pengendara tersebut luka-luka maka akan dibuatkan surat jaminan Jasa Raharja ke rumah sakit," terangnya.
"Ketika korbannya meninggal dan terjamin Jasa Raharja maka nanti ada pihak Jasa Raharja menyelesaikannya," tutupnya.