GridOto.com - Berbeda dari ban baru, tapak ban mobil bekas umumnya sudah terpakai sekian waktu dan telah menghadapi kondisi jalan yang berubah-ubah.
Tentu saja tapak ban mobil bekas juga telah mengalami beberapa kali penambalan dan telah 'menangkap' batu kecil.
Tapi tenang sob, tapak ban mobil cukup kuat dan tahan lama berkat steel belt di bagian dalamnya.
Hanya saja adanya steel belt bukan berarti tapak ban mobil bekas tidak bisa mengalami kerusakan lho.
Salah satu kerusakan pada tapak ban adalah benjolnya tapak ban yang dapat terjadi pada mobil bekas.
Baca Juga: Meskipun Sepele, Ini Akibatnya Tidak Membersihkan Batu di Tapak Ban
Menurut Zulpata Zainal, selaku On Vehicle Testing (OVT) PT Gajah Tunggal Tbk., benjolnya tapak ban disebabkan oleh karat pada steel belt.
"Kalau gembung (pada tapak ban) itu biasanya karena karat," ucap Zulpata saat dihubungi oleh GridOto.com, Rabu (10/2).
Beliau menjelaskan, steel belt yang berkarat dapat menyebabkan pemisahan antara bagian carcass atau bagian dalam ban dengan bagian tapak ban.
Menggembungnya tapak ban menandakan bahwa pemisahan tersebut sudah memasuki fase yang parah.
Zulpata menambahkan karat bisa terbentuk di steel belt disebabkan oleh batu yang dibiarkan masuk terlalu dalam atau penambalan ban yang kurang benar.
Baca Juga: Ini Konsekuensi Negatif Membeli Ban Mobil Bekas
Kedua penyebab tersebut dapat menghasilkan celah yang cukup untuk air masuk ke dalam area steel belt.
Selain itu, benda asing yang masuk juga merusak lapisan coating anti-karat steel belt sehingga air yang masuk dapat menyebabkan karat.
Nah mobil bekas yang bannya dibiarkan dengan batu-batu kecil menempel atau tambalan yang tidak benar bisa mengalami benjol pada tapak sob.
Jadi ketika sobat hendak membeli mobil bekas, jangan lupa mengecek kondisi ban, terutama batu-batu kecil di tapak ban dan bekas tambalan ban.