GridOto.com - Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan produksi Isuzu Panther akan dihentikan tahun ini.
Secara tak langsung, hal tersebut menandai akhir dari perjalanan MPV dengan julukan Rajanya Diesel yang sudah melanglang buana hampir 30 tahun di Tanah Air.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku ini lebih fokus menjajakan kendaraan komersial.
Apakah penjualan Isuzu Panther tidak berpengaruh? Mari kita telisik.
Baca Juga: Isuzu Resmi Suntik Mati Panther, Stok Unitnya Sudah Tidak tersedia di Dealer Resmi
Jumlah tersebut akumulasi dari tipe LM, LV, LS, dan Grand Touring yang merupakan MPV.
Seluruh unit tersebut bermesin diesel dengan transmisi manual.
Jika dibandingkan dengan rivalnya sejak awal lahir, Toyota Kijang Innova terpaut jauh.
Bagai langit dan bumi, dalam periode Januari-Desember 2020 tercatat 27.594 Toyota Kijang Innova dikirim ke dealer.
Wholesales Isuzu Panther hanya sekitar 1,1 persen dari Kijang Innova yang memiliki varian bermesin bensin.
Tak dapat dipungkiri adanya pandemi Covid-19 menghantam pasar kendaraan bermotor cukup keras.
Tak heran jika penjualan Panther pada 2020 cukup anjlok.
Baca Juga: 30 Tahun Sejarah Isuzu Panther di Indonesia. Punya Varian Miyabi!
Namun jika dilihat secara grafik wholesales Isuzu Panther memang terus mengalami penurunan.
Lihat saja, pada 2019 terhitung 681 Isuzu Panther sukses didistribusikan.
Dua kali lipat penjualannya pada 2020.
Lalu pada 2018 terhitung 1.001 unit Panther laku ke dealer.
Inikah alasan sebenarnya Isuzu menghentikan kiprah Panther di Indonesia?