GridOto.com - Saat berjalan, ban mobil menghadapi segala dinamika mobil, mulai dari berjalan, berhenti, dan berbelok.
Dinamika mobil tersebut menghasilkan keausan yang berbeda di setiap ban.
Nah untuk membantu meratakan keausan, pemilik bisa merotasi ban atau melakukan spooring secara rutin.
Tapi apa jadinya kalau keausan ban mobil sangat tidak rata dan membuat tinggi ban kiri dan kanan itu berbeda?
Menurut Kevin Sulaeman, selaku Founder Ottoban Indonesia, ban harus diganti apabila sudah terjadi keausan parah tersebut.
Baca Juga: Ban Mobil Harus Rutin Dirotasi, Kalau Tidak Bahayanya Ini Sob!
"Sebaiknya kalau sudah begitu mau tidak mau harus ganti ya, karena pada dasarnya vibration sekecil apapun juga itu akan terasa," jelas Kevin saat dihubungi oleh GridOto.com.
"Semakin lama dipakai, itu akan berpengaruh ke part lain. Misalnya ball joint jadi oblak karena vibration terlalu tinggi," tambah Kevin.
Kevin lalu menambahkan bahwa keausan ban parah yang menyebabkan tinggi ban kiri dan kanan mobil berbeda itu ada penyebabnya.
"Tidak mungkin ban itu tiba-tiba tingginya tidak rata. Itu pasti kaki-kakinya ada masalah, bisa jadi shocknya sudah jelek," tekan Kevin.
Masalah kaki-kaki mobil, seperti shockbreaker yang mulai rusak, bisa mengubah karakteristik dinamika mobil ketika berjalan.
Baca Juga: Mencari Informasi Tentang Pelek dan Ban Mobil, Bisa Dicek di Sini Sob!
Karakteristik dinamika mobil yang berubah berpengaruh juga pada tingkat keausan ban mobil.
Apabila itu yang terjadi, disarankan untuk mengganti dahulu komponen kaki-kaki yang mulai rusak sebelum mengganti ban.
"Nah itu hal utamanya ganti shock dulu baru ganti ban," tutup Kevin.