Hindari Asal Pakai Bahan Bakar Kalau Ingin Mobil Lolos Uji Emisi

Radityo Herdianto - Jumat, 5 Februari 2021 | 14:00 WIB

ILUSTRASI. Lubang mulut tangki bahan bakar (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Hindari menggunakan bahan bakar yang asal atau tidak sesuai kompresi mesin kalau ingin mobil lolos uji emisi.

Mengingat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memberlakukan sanksi bagi mobil yang tidak lolos uji emisi.

Sehingga Anda perlu perhatikan penggunaan bahan bakar yang tepat karena berpengaruh pada hasil uji emisi gas buang.

Seperti mesin mobil kompresi di atas angka 10:1 sering pakai bahan bakar oktan rendah 88.

"Kalau begitu ada kemungkinan mobil tidak lolos uji emisi karena pembakaran tidak sempurna," sebut Ferry Firdaus, kepala bengkel Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.

Proses uji emisi gas buang mobil

Baca Juga: Ini Dia Hasil Uji Emisi Mobil Umur 3 Tahun Odometer 30.000 Kilometer

Lanjut Ferry, kondisi tersebut menyebabkan bahan bakar meledak duluan sebelum proses kompresi.

Atau istilah teknisnya mesin mobil mengalami gejala knocking atau ngelitik.

"Knocking ini membuat putaran mesin tidak stabil, hasil uji emisi cenderung tidak akurat," tekan Ferry.

"Karena saat pengujian putaran mesin harus stabil untuk mendapatkan parameter angka yang tepat," tambah Ferry.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Hasil Uji Emisi Honda City 2017

Baca Juga: Mobil Bekas Tidak Lolos Uji Emisi, Segera Cek Komponen-komponen Ini

Gejala knocking ini juga memicu endapan karbon di ruang bakar yang lebih tinggi.

Karena ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan menjadi kerak di ruang bakar.

"Banyak endapan karbon berpengaruh pada hasil Hidrokarbon (HC) yang lebih besar," sebut Ferry.