GridOto.com – Punya fungsi yang terkait dengan emisi gas buang di motor, apakah sensor O2 yang terdapat pada sistem injeksi perlu perawatan khusus?
Terletak di jalur gas buang mesin, sensor O2 berfungsi membaca hasil pembakaran yang terjadi di mesin dan mengirimkan datanya ke ECU motor.
Meskipun terpapar dengan hawa panas gas buang dan residu pembakaran, ternyata perawatan khusus untuk sensor O2 tidak diperlukan.
“Selama enggak ada kesalahan saat bongkar pasang sensor atau soketnya, sensor O2 masa pakainya terbilang awet,” ungkap Adih, Service Advisor Yamaha Mekar Bintaro, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Helm Pembalap Motor Tidak Dilengkapi Double Visor
Setelah membaca kandungan gas buang mesin, sensor O2 mengirimkan sinyal ke ECU untuk menentukan campuran bensin dan udara agar terus ideal.
Hasilnya, pembakaran bisa terus dijaga sempurna meski ada perubahan jenis bahan bakar serta adanya perubahan kondisi tekanan udara.
“Kalau memang terjadi kerusakan fungsi sensor O2, tentunya hal ini bakal dibaca oleh ECU dan bakal muncul indikator malfungsi di panel instrumen,” jelasnya.
Pada motor Yamaha, adanya gangguan fungsi sensor O2 bakal menampilkan kode error 24 disertai lampu atau indikator malfungsi yang aktif.
Baca Juga: Awas! Akibat Hal Sepele, Pelek Belakang Model Teromol Harus Ganti Baru
Jika memang ada gangguan, langkah pertama bisa periksa kondisi kabel atau soket sensor O2 yang terpasang di motor.
Umunya kabel atau soket sensor O2 yang bermasalah dan membuat kinerja dari sensor O2 ikut terganggu.
Cara lainnya bisa coba lepas sensor O2 dan bersihkan pakai angin kompresor untuk membersihkan sisa residu yang melekat.
Kalau memang masih bermasalah, tentu sensor O2 perlu diganti baru agar sistem injeksi di motor kembali bekerja normal.
Jadi, secara garis besar untuk komponen sensor O2 tidak perlu perawatan khusus.