GridOto.com - Pelek mobil, kecepatan tinggi, dan lubang di jalan yang cukup dalam terkadang bukanlah campuran yang bagus.
Ketika ban mobil menghantam lubang, impak dari hantaman tersebut tersalurkan ke pelek dan dapat menyebabkan bibir pelek menjadi peyang.
Kalau pelek sudah mengalami kerusakan, pemilik mobil harus mengeluarkan uang banyak untuk mengganti atau memperbaikinya.
Namun, pada acara North American International Auto Show (NAIAS) dua tahun silam, Michelin dan Maxion Wheels mempersembahkan teknologi pelek terbaru.
Teknologi pelek ini bernama ACORUS dan bisa melentur ketika menabrak lubang.
Baca Juga: Ternyata Ini Arti Nama dan Asal Mula Pelek BBS yang Legendaris
Dilansir dari artikel Autoevolution dan Michelin, teknologi ACORUS memiliki dua bagian penting.
Pertama adalah bagian inti atau pelek alloy mobil biasa yang umum di pasaran.
Pelek alloy tersebut dilindungi di kedua sisinya oleh bagian kedua dari teknologi ACORUS yaitu dua pinggiran roda fleksibel berbahan karet.
Pinggiran roda karet ACORUS ini menjadi sekat antara ban dan pelek sehingga impak dari lubang tidak langsung ke bibir pelek.
ACORUS akan melentur saat impak terjadi, menyerap tekanan ke area yang fleksibel, dan kembali ke bentuk semula.
Baca Juga: Kalau Bagian Pelek Mobil Ini Rusak Ternyata Sulit Diperbaiki, Sob
Secara langsung, ACORUS mengurangi risiko pelek peyang ketika membentur lubang yang tajam atau pada kecepatan tinggi.
Selain itu, ACORUS juga mampu mengurangi risiko terjadinya pecah ban pasca pengemudi menghantam lubang sob!