GridOto.com - Tinggal menunggu waktu kendaraan nantinya tak perlu lagi berhenti melakukan tap.
Pasalnya, sistem pembayaran di tol akan menggunakan sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF).
Teknologinya bernama GNSS (Global Navigation Satelite System) dari Roatex, Ltd, Hungaria.
Bersama dengan Hungarian Toll Services Company (NUZs), Roatex Ltd. telah mempersiapkan suatu study komprehensif.
Study mengenai Sistem Transaksi Nontunai nirsentuh Berbasis Multilane Free Flow (MLFF) di Indonesia yang diserahkan kepada kementerian PUPR sebagai basis pelaksanaan proyek ini.
Baca Juga: Target Rampung di 2021, Anggaran Pembangunan Tol Cisumdawu Ditambah Rp 350 Miliar
"Dengan ditetapkannya Roatex Ltd. sebagai pemenang tender, kami bersama Badan Pengatur Jalan tol (BPJT) Kementerian PUPR akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek ini," ujar Chief Representative Roatex Musfidin Dahlan di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Menurut Musfidin, pada tahun pertama, sejak telah ditandatangani perjanjian Kerjasama BUP dengan Pemerintah, adalah masa pelaksanaan konstruksi, dari masa 10 tahun konsessi Kerjasama.
"Solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi Nontunai Nirsentuh berbasis MLFF," bebernya.
Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (Electronic Road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (Big Data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.
Baca Juga: Diresmikan Akhir Januari 2021, Tarif Tol Kayu Agung-Palembang Terpantau Akan Naik, Kapan Berlakunya?
Solusi ini telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).
"Pengalaman di hungaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat," ucapnya.
Menurut dia, pada saatnya nanti setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau Onboard Unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan.
"Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone," tuturnya.