GridOto.com - Pada 2019 lalu, Valentino Rossi memutuskan memakai jasa David Munoz untuk jadi crew chief barunya.
David Munoz diplot menggantikan Silvano Galbusera, yang juga punya keinginan untuk pensiun dari pekerjaan berat di boks Valentino Rossi.
Sosok Munoz yang lebih muda diplot untuk membawa angin segar dan pembaruan di boks Valentino Rossi.
Namun ada yang dikorbankan, karena Sky Racing Team VR46 harus kehilangan Munoz.
Baca Juga: Maverick Vinales Optimis MotoGP 2021 Bakal Jadi Musim Terbaik Dalam Kariernya!
Munoz sejatinya bukan orang baru, karena sudah 20 tahun berada di paddock MotoGP.
Bahkan sudah pernah bekerja dengan beberapa pembalap seperti Carlos Checa, Toni Elias, hingga Jorge Lorenzo.
"Dengan VR46 kami memulai proyek dengan Pecco Bagnaia dan Stefano Manzi. Tahun pertama kami rookie dengan Pecco dan tahun kedua kami memenangkan gelar," kata Munoz dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Kemudian Marini tiba. Selain memulai proyek dan menjadi pemimpin proyek VR46 di Moto2, aku sebenarnya bekerja di boks Bagnaia," jelasnya.
Baca Juga: Datangkan Carlos Sainz, Ini Harapan Bos Tim Ferrari Mattia Binotto
Nah, ada cerita unik saat pertama kali Munoz ditunjuk naik pangkat jadi kepala mekanik Rossi di Yamaha.
"Komando di tim Sky adalah Pablo Nieto, Uccio Salucci, lalu Valentino. Di Brno mereka duduk kemudian bilang ada 2 berita untukku, satu baik dan satu buruk. Mana yang ingin kudengar? Ku bilang yang jelek dulu," ungkap Munoz.
"Mereka bilang aku dikeluarkan, lalu aku bertanya apa berita yang bagus. Ternyata bos ingin aku bersamanya (di Yamaha)," jelas Munoz.
Ia pun mengaku beban yang ditanggungnya saat menangani pembalap MotoGP jauh lebih berat.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Tidak Ngebet Ingin Balapan Bersama Repsol Honda
"Pengalamanku nol di MotoGP dan aku bertanya aku bisa apa untuk Valentino. Tapi kupikir dia memilihku karena dia percaya padaku untuk memberikan sesuatu untuknya," jelasnya.
Selain itu, yang jadi perbedaan besar adalah banyaknya orang di paddock Rossi dan cukup membuatnya gugup dengan hal itu.
"Aku tak punya waktu beradaptasi. Aku datang dari balapan Moto2 terakhir kemudian memakai seragam Valentino dan bekerja dengannya keesokan harinya. Aku harus mempelajarinya dengan cepat," lanjutnya.
"Aku sangat kagum duduk bersama Valentino. Tapi kukatakan satu hal, semuanya lebih mudah bagiku jika tidak ada banyak jurnalis dan fotografer di paddock ini. Itu akan membuatku lega," tuntas Munoz.