GridOto.com - Jack Miller punya perjalanan karir yang unik di MotoGP, hingga sekarang membela tim Ducati Corse di MotoGP 2021.
Nama Jack Miller melambung karena kisahnya naik langsung dari kelas Moto3 ke MotoGP direkrut oleh Honda yang melihat bakat besarnya.
Sempat membela tim LCR musim 2015, Honda menurunkannya ke tim satelit kedua, tim Marc VDS di 2016.
Tapi siapa sangka, dengan tim Marc VDS yang biasanya kesulitan menembus papan tengah apalagi papan atas, Miller menang balapan.
Baca Juga: FIM Lakukan Tes Homologasi 'Panel Lampu Peringatan' Pertama yang Akan Dipakai di MotoGP 2022
Momen ini takkan pernah dilupakan Miller, karena jadi kemenangan pertamanya di kelas premier sekaligus satu-satunya sampai saat ini.
Kemenangan itu terjadi di Assen, MotoGP Belanda 2016.
Miller mengawali GP Belanda dengan cukup buruk sejak hari pertama sampai kedua.
Di kualifikasi 1 (Q1), Miller mengalami crash di tikungan 10 dan akan start dari posisi ke-18.
Meski start dari P18, Miller tetap optimis.
Balapan ini bisa dibilang terbagi dalam 2 babak.
Babak pertama adalah balapan sebelum dihentikan karena hujan deras, yang mana Miller berhasil merangsek hingga posisi ke-8 sebelum jeda.
Lalu ketika balapan dilanjutkan kembali, Miller semakin percaya diri karena start dari posisi ke-8.
Pada lap pertama babak kedua, Miller langsung merangsek 4 posisi.
Perjalanan Miller semakin mulus dengan melewati Andrea Dovizioso yang terjatuh di posisi kedua.
Lalu Valentino Rossi yang memimpin balapan juga nyungsep.
Trek yang licin memang menyulitkan pembalap saat itu.
Baca Juga: FIM dan Dorna Sports Luncurkan Kejuaraan MiniGP World Series, Khusus Anak-anak?
Tersisa Marc Marquez yang memilih main aman sehingga akhirnya Miller yang berdarah panas menyalipnya di chicane.
The Jackass pun sempat melakukan wheelie saat melewati garis finis.
Nah yang unik, Miller malah didenda usai balapan oleh Honda.
Itu karena selebrasi 'shoey' atau meminum sampanye dari sepatu balapnya saat podium.
Selebrasi shoey memang cukup populer di negara asal Miller, Australia.
Baca Juga: Begini Prediksi Stefan Bradl Untuk Musim Pertama Pol Espargaro di Tim Repsol Honda
Hal yang sama juga dilakukan Daniel Ricciardo di F1 pada musim yang sama, yang dianggap sebagai motivasi Miller melakukan shoey.
Bos Honda saat itu, Livio Suppo, mengungkapkan motifnya menghukum Miller.
Suppo menghukum Miller agar tidak terlalu minum berlebihan karena bisa menyia-nyiakan bakatnya.
Saat itu Miller masih sangat muda dan terkesan seperti bocah nakal dengan bakat luar biasa.
Meski tak bisa menikmati kemampuan Miller di Honda karena direbut Ducati, Suppo mengaku tetap bangga bisa menghukum Miller karena bisa membuat sang pembalap lebih dewasa.