Selain Gagal Uji Emisi, Inilah Efek Terlalu Lama Ganti Oli Mobil

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Kamis, 21 Januari 2021 | 17:00 WIB

Ilustrasi ganti oli di bengkel Castrol CBWS (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

GridOto.com - Penting bagi setiap pemilik mobil untuk rutin mengecek kesehatan oli mobil.

Oli mobil yang sehat dapat melindungi komponen mesin dari gesekan dengan komponen mesin yang lain sehingga tidak saling menggores.

Seiring waktu dan penggunaan, kualitas oli dan kinerjanya akan terus menurun sehingga oli diwajibkan ganti pada interval tertentu.

Namun terkadang ada beberapa kondisi yang membuat oli mesin dipakai lebih lama dari interval tersebut.

Menurut Bunyamin, Service Advisor Astra Daihatsu Cibubur, Depok, oli yang terlalu lama dibiarkan dapat menyebabkan seal klep cepat mengeras.

Radityo Herdianto
Ilustrasi pelepasan mesin mobil dari sasisnya atau turun mesin

Baca Juga: Sering Ganti Merek Oli Mesin Mobil Punya Efek Buruk? Simak Dulu Sob

"Kalau seal klepnya sudah keras, maka oli bisa masuk ke ruang pembakaran, sehingga uji emisinya tidak sampai," sebut Bunyamin.

Apabila oli sudah masuk dan ikut terbakar di dalam mesin, maka karbon akan menumpuk di dalam ruang bakar.

Hal tersebut menyebabkan kadar hidrokarbon (HC) dalam mesin meningkat dan melewati batas yang sudah diregulasi.

Bunyamin juga menjelaskan oli yang terlalu lama mengendap tersebut dapat menyumbat jalur-jalur oli pada mesin.

Jalur-jalur oli tersebut vital karena menyalurkan oli ke bagian-bagian mesin yang lain seperti kepala silinder, camshaft, dan katup.

Istimewa
Penumpukan deposit bahkan endapan seperti lumpur, bisa terjadi di karter mesin bila sering telat gan

Baca Juga: Jarang Ganti Oli, Apa Benar Mobil Bekas Bisa Gagal Uji Emisi?

Untuk membersihkan kotoran oli yang sudah lama tersebut, mesin harus dikeluarkan dan dibuka untuk dibersihkan.

"Kita tidak rekomen kalau hanya ganti seal klep saja, tetap harus membersihkan jalur oli dan mengganti parts yang lain," tutup Bunyamin.