Catalytic Converter Mobil Jangan Sampai Rusak, Gantinya Mahal!

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Kamis, 21 Januari 2021 | 17:00 WIB

Catalytic converter (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

GridOto.com - Komponen catalytic converter pada sistem exhaust mobil penting agar mobil sobat lolos uji emisi.

Pasalnya catalytic converter bertugas untuk mereaksi gas emisi nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon (HC) menjadi gas nitrogen, karbon dioksida, dan air.

Ketiga gas buang tersebut apabila melewati batas yang diregulasi, maka mobil sobat tidak lulus uji emisi.

Tapi tenang, catalytic converter bukanlah komponen yang sifatnya consumable atau harus diganti secara rutin.

Namun apa yang terjadi kalau catalytic converter mobil sobat rusak?

Drivingtesttips.biz
Catalytic converter

Baca Juga: Sebelum Uji Emisi, Kenali Tanda-Tanda Rusaknya Catalytic Converter

Menurut Bunyamin, Service Advisor Astra Daihatsu Cibubur, Depok, kalau catalytic converter rusak, maka harus dilakukan penggantian.

"Iya (diganti), harus ganti satu knalpot assy." sebut Bunyamin.

Bagian knalpot yang diganti adalah assembly knalpot depan hingga ke tengah.

Umumnya pabrikan memasang catalytic converter pada pipa depan-tengah sebelum resonator.

Hanya saja ada beberapa mobil seperti Daihatsu All New Terios, catalytic converter tersambung langsung dengan exhaust manifold.

Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service
Catalytic converter menggunakan prinsip reaksi reduksi dan oksidasi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan

Baca Juga: Jangan Pakai Knalpot Racing Kalau Ingin Mobil Lolos Uji Emisi, Kenapa?

Dilansir dari website spareparts daihatsu-sparepart.com, part assy exhaust manifold saja dibanderol antara Rp 7.600.000 hingga Rp 9.400.000.

Harga tersebut masih belum termasuk sparepart pendukung, pemasangan, dan pajak.

Jadi selama catalytic converter sobat masih bagus, rawat baik-baik ya!