GridOto.com - Sejak awal tim Petronas SRT punya misi untuk mengorbitkan pembalap muda untuk berkompetisi di kelas premier.
Hal itu dibuktikan dengan merekrut Franco Morbidelli yang baru menjalani musim perdana yang sulit dengan tim Marc VDS-Honda.
Kemudian merekrut pemuda bukan siapa-siapa yang akhirnya jadi fenomena baru di MotoGP yakni Fabio Quartararo.
Tapi kini tim Petronas SRT malah menerima Valentino Rossi, sosok tertua di grid MotoGP.
Baca Juga: Liburan Enggak Pakai Masker, Pierre Gasly Jangan Menyusul Charles Leclerc Positif Covid-19 Ya
Tentu ini sangat berbeda dengan ideologi tim untuk merekrut pembalap muda, ada apa gerangan?
"Kami buat pengecuailian untuk Valentino Rossi, terutama karena masalah pandemi juga," kata bos SRT, Razlan Razali, dilansir GridOto.com dari GPOne.com.
"Yamaha bilang ke kami pada akhir 2019, dan itu situasi normal bahwa kami mengevaluasinya seperti halnya pembalap yang datang dari Moto2 dan Moto3," jelasnya.
Tentu saja sulit menolak nama seorang megabintang Valentino Rossi untuk berada di paddock-nya.
Tapi Razlan Razali mengaku, timnya butuh stabilitas dan pembalap berpengalaman seperti The Doctor adalah orang yang cocok.
Baca Juga: Resmi Diumumkan, Ini Jabatan Davide Brivio di Tim Alpine pada Balap F1 2021, Apa Tugasnya?
"Kami selalu mencari pembalap muda, sukses juga seperti Fabio Quartararo. Tapi punya Valentino adalah hal lain karena bagi kami di 2021, penting untuk punya stabilitas dalam performa untuk kelanjutan tim," sambungnya.
"Di situasi normal, kami akan menarik pembalap dari Moto2, tapi dengan bagaimana kejadian saat ini, akan berisiko memulai pembalap baru dengan tes terbatas, banyak risiko yang dievaluasi, makanya kami memilih Valentino yang sudah tahu motornya dan berpengalaman," jelasnya.
Ke depannya Razali tetap akan lebih memilih pembalap muda dari pada pembalap berpengalaman yang pindah dari tim lain.