GridOto.com - Pabrikan pasti memiliki cara tersendiri untuk mengurangi emisi pada mobil-mobil keluaran terbaru.
Entah itu mengembangkan mesin siklus Atkinson dengan hybrid seperti Toyota atau sekalian go electric, pastinya pabrikan memiliki trik emisinya sendiri.
Namun pada masa lampau, mobil-mobil masih mengandalkan mesin siklus tradisional dan teknologi yang hampir sepenuhnya mekanikal.
Saat itu juga pabrikan masih belum terlalu peduli dengan emisi kendaraan bermotor sampai 1960an saat Amerika Serikat mulai meregulasi polusi.
Salah satu teknologi yang juga dikeluarkan pada era itu adalah positive crankcase ventilation atau PCV.
Dilansir dari artikel auto.howstuffworks.com, PCV adalah sistem ventilasi mesin yang mengembalikan 'blow-by' untuk kembali ke intake manifold.
Yang dimaksud 'blow-by' adalah campuran udara dan bensin yang dipompa oleh piston, tetapi terselip melewati piston rings masuk ke crankcase.
Gas 'blow-by' apabila tidak lepaskan, maka akan menyebabkan banyak masalah pada oli yang ada di crankcase.
Sebelum adanya PCV, 'blow-by' tersebut dibuang melalui ventilasi crankcase langsung alam bebas.
Hal tersebut menambah emisi hidrokarbon pada kendaraan bermotor dan berkontribusi dalam terbentuknya smog.
Baca Juga: Mesin Turbo Boros Oli dan Asapnya Berwarna Biru? Inilah 3 Penyebabnya
Tugas PCV, selain mengurangi 'blow-by' yang menumpuk di dalam crankcase, adalah mengembalikan gas tersebut kembali ke intake manifold.
PCV terdiri dari serangkaian pipa dan katup PCV, tetapi ada juga yang memiliki catch can untuk memisah oli dan udara.
Katup PCV tersebut mengatur seberapa banyak 'blow-by' yang keluar mengikuti kecepatan mesin.
PCV hanya bekerja saat mesin bekerja idling hingga putaran bawah saat mobil berjalan perlahan.
Saat mesin dipacu ke putaran atas, katup PCV akan tertutup untuk mencegah 'blow-by' kembali ke crankcase.