GridOto.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberikan data penjualan anggotanya selama periode Januari hingga Desember 2020.
Dalam satu tahun terakhir, AISI mencatat total penjualan (domestik dan ekspor) sebesar 4.363.408 unit, jumlah tersebut turun dibandingkan tahun 2019 sebesar 7.010.529 unit.
Hal tersebut dipengaruhi Pandemi Covid-19 yang berdampak pada otomotif di Tanah Air, salah satunya pada penjualan motor yang mulai menurun pada April dan terjun bebas sepanjang Mei 2020.
Selama periode tersebut, Honda menjadi brand terlaris dengan total penjualan domestik sebesar 2.892.168 unit.
Baca Juga: Distribusi Motor 2020 Hingga Agustus Anjlok 50 % Dibanding Tahun lalu, Hanya TVS mengalami Kenaikan
Lantas kategori motor apa yang paling laris penjualannya dari Honda selama tahun 2020 kemarin?
Kembali ke data AISI, posisi pertama kategori skuter matik (skutik) 125 cc ke bawah masih merajai dengan total penjualan domestik alias dalam negeri sebanyak 2.075.861 unit.
Thomas Wijaya, selaku Marketing Director AHM mengatakan untuk skuter matik yang paling laris penjualan di pasar domestik yakni Honda BeAT.
"Honda Beat ya, kurang lebih hampir 950 ribu unit," ujar Thomas Wijaya saat dihubungi GridOto, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: PSBB Transisi Buat Penjualan Suzuki Meningkat di Juni 2020, Tapi..
Selain itu, Thomas membeberkan skutik produk Honda yang termasuk empat besar penjualannya selama tahun 2020 selain Honda Beat yakni Scoopy, Vario dan PCX.
Selanjutnya untuk kategori motor sport Honda 200 cc ke atas untuk penjualan domestik, total penjualan Honda mencatatkan 1.155 unit.
Sedangkan kategori motor bebek Honda mampu meraih penjualan domestik dengan total 74.376 unit untuk 125 cc kebawah dan 85.658 unit 125 cc ke atas.
Lebih lanjut, Thomas mengatakan bahwa target penjualan Honda pada tahun ini akan mengalami peningkatan.
Baca Juga: Honda Umbar Program Penjualan di Awal Tahun 2021, Dari Brio Sampai Civic Diguyur Promo, Syaratnya Unik!
"Untuk AHM di tahun 2021 ini (target) mengikuti pasar AISI minimal tumbuh 10 persen," pungkasnya.