Kenalin Nih Catalytic Converter, Komponen yang Buat Gas Buang Makin Bersih

Gayuh Satriyo Wibowo - Sabtu, 23 Januari 2021 | 15:35 WIB

Catalytic converter (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) bakal mewajibkan kendaraan dengan usia lebih dari tiga tahun untuk mengikuti dan lulus uji emisi.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Program tersebut rencananya akan diberlakukan mulai 24 Januari 2021.

Tapi tahukah kalian sob ada komponen di kendaraan bermotor yang sangat penting dalam mengurangi emisi gas buang?

Baca Juga: Sejarah Penggunaan Standar Emisi Euro di Indonesia, Baru Pakai Euro 4 Pada 2018

Daimler
Catalytic converter
Komponen tersebut adalah catalytic converter atau konverter katalitis yang dapat ditemukan pada sistem exhaust atau gas buang.

Tugas komponen ini untuk menyaring gas yang dianggap berbahaya untuk lingkungan seperti hidro carbon (HC), karbon monoksida (CO), hingga nitrogen oksida (NOx).

Melansir Letstalkscience.ca, dalam proses menyaring gas buang, catalytic converter menggunakan dua katalis yakni reduction dan oxidation catalyst.

Reduction catalyst ini terbuat dari platinum dan rhodium.

Baca Juga: Wajib Uji Emisi di DKI Jakarta Segera Diberlakukan, Begini Tanggapan Komunitas Mobil dan Motor

Katalis tersebut berfungsi mengurai atom nitrogen dengan oksigen dari molekul Nox.

Hasilnya, saat gas buang melalui katalis ini maka dihasilkan gas nitrogen dan oksigen.

Kemudian untuk oxidation catalyst tugasnya mereduksi HC dan CO dari gas buang.

Komponen yang biasa dibuat dari platinum ataupun palladium ini awalnya menggabungkan CO dengan oksigen sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2).

Baca Juga: Kendaraan di Jakarta Wajib Uji Emisi, Segini Kisaran Biayanya!

GridOto.com
Ilustrasi catalytic converter di mobil
Selain itu HC dan oksigen juga disatukan sehingga menghasilkan karbon dioksida dan air.

Tak hanya itu, catalytic converter dilengkapi dengan sistem kontrol oksigen atau yang juga disebut sebagai lambda atau oxygen sensor yang t.

Lambda terkoneksi dengan Electronic Control Unit (ECU) sebagai pengatur besaran oksigen yang dibutuhkan untuk proses reduksi dan oksidasi di dalam katalis.

Agar hasilnya optimal, sensor oksigen diletakan setelah mesin dan sebelum catalytic converter.

Dengan proses ini maka emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi lebih ramah lingkungan.