GridOto.com - Kota-kota besar dunia kini berlomba-lomba untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi.
Salah satu usaha mengurangi emisi kendaraan pribadi tersebut adalah menetapkan kadar emisi dan mewajibkan uji emisi.
Pabrikan juga mengusung bermacam-macam teknologi untuk mengurangi emisi kendaraan yang diproduksi, seperti memasang sistem secondary air injection atau smog pump.
Dilansir dari artikel pistonheads.com, smog pump adalah sistem pompa udara yang menginjeksi oksigen masuk ke exhaust manifold sebelum catalytic converter.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Exhaust Gas Recirculation Atau EGR Pada Mesin Mobil
Teknologi ini mulai digunakan di mobil Amerika era 1960-an saat negara adidaya tersebut mulai 'memerangi' emisi hidrokarbon dan karbon monoksida (CO).
Smog pump aktif ketika mesin baru dinyalakan (cold start).
Pasalnya ketika mesin dingin, air fuel mixture mesin cenderung rich dan kinerja catalytic converter baru efektif setelah mencapai 300 derajat Celsius.
Hal tersebut dapat menyebabkan emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) yang berlebihan.
Dengan adanya smog pump, emisi hidrokarbon yang berlebihan dapat dibakar di sistem gas buang dan catalytic converter akan lebih cepat panas.
Cara kerja smog pump relatif simpel.
Pompa smog pump bekerja secara mekanis atau elektrik saat mesin dinyalakan, memompa udara masuk ke sistem gas buang.
Saat mesin sudah panas, smog pump biasanya dinonaktifkan.
Sistem smog pump cukup lumrah ditemukan di mobil-mobil muscle car yang dijual di negara bagian California, Amerika Serikat, setelah tahun 1967.