GridOto.com - Penggunaan mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik untuk kebutuhan sehari-hari terbukti membuat 'ketagihan'.
Bahkan mayoritas penggunanya mengaku tak mau kembali menggunakan mobil bermesin kombusi.
Melansir Electrek.co, hal tersebut ditunjukkan melalui survey yang dilakukan Zap-Map terhadap pengguna mobil listrik yang meliputi Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Sekadar informasi, Zap-Map adalah aplikasi penyedia layanan informasi terkait lokasi stasiun pengisian daya mobil listrik.
Baca Juga: Rapor Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Indonesia, Seberapa Laku?
Survey ini dilakukan di Inggris dan mengambil 2.000 responden pengguna BEV dan PHEV sebagai sumber data.
Hasil poling yang dibagikan pada November 2020 ini menunjukkan hanya satu persen saja pengguna yang mau kembali menggunakan mobil bermesin bensin ataupun diesel.
Sedangkan sisanya mengaku masih bimbang.
Baca Juga: Unik Nih, Klakson Tesla Bisa Dimodif Bersuara Kambing Sampai Terompet
Dalam survey tersebut, 73 persen responden adalah pengguna baru mobil ramah lingkungan.
Mereka juga menyebutkan bahwa mobil ramah lingkungannya saat ini merupakan unit pertama.
Lalu soal kepuasan, para pengguna mobil ramah lingkungan memberikan skor 92 untuk BEV dan 84 untuk 84 pada PHEV dari nilai maksimal 100.
Jauh dibandingkan kepuasan penggunaan mobil bermesin kombusi yang hanya mendapatkan skor 72.
Baca Juga: Toyota Luncurkan Mobil Listrik Mungil C+Pod, Dijual Rp 200 Jutaan, Apa Istimewanya?
VW ID.3 keluar sebagai mobil listrik dengan nilai kepuasan tertinggi.
Mobil listrik berbodi hatchback ini mendapat skor kepuasan 100 persen dari penggunanya.
Disusul Tesla Model 3 dan KIA e-Niro dengan skor 96 persen.
Baca Juga: Uji Coba Telah Usai, PLN Pastikan Ketersediaan SPKLU di Rute Jakarta-Bali Siap Digunakan
Melanie Shufflebotham, Co-Founder dari Zap-Map mengatakan, survey ini dapat menjadi bukti bertumbuhnya minat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
"Poling terakhir kami menunjukkan tingginya ketertarikan dan bertahannya pengguna kendaraan listrik," ujarnya.
Lalu bagaimana ya dengan pengguna mobil ramah lingkungan di Indonesia?