GridOto.com - Pada masa jayanya, Valentino Rossi sering melakukan aksi pertarungan sengit melawan beberapa pembalap top MotoGP.
Sejauh ini, Valentino Rossi telah berhasil meraih 115 kemenangan dengan sembilan gelar juara dunia.
Meski sudah banyak sekali pertarungan dan kemenangan yang diraih, ada tiga balapan yang berhasil dimenangkannya dan menjadi yang terbaik baginya.
Balapan-balapan itu juga jadi yang paling diingat bagi Rossi.
Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2020: Cerita Yamaha Kena Hukuman Setelah Terbukti Melakukan Pelanggaran Berat
"Di ranking pribadiku, aku punya tiga kemenangan terbaik di sana," kata Rossi kepada BT Sport dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Ada Welkom 2004 kemenangan pertama bersama Yamaha, Laguna Seca 2008 dengan Casey Stoner, lalu Catalunya 2009, kemenangan di tikungan terakhir melawan Jorge Lorenzo. Itulah 3 terbaikku," jelasnya.
Valentino Rossi meletakkan kemenangan debutnya bersama Yamaha di Welkom, Afrika Selatan pada 2004.
Kemenangan itu juga menambah catatan Rossi, dengan berhasil menang bersama pabrikan lain setelah sebelumnya membela Honda.
Baca Juga: Valentino Rossi Seolah Kasih Kode Keras Untuk Merapat ke Suzuki atau KTM di MotoGP 2022
Lalu ada kemenangan atas Casey Stoner di Laguna Seca, Amerika Serikat pada 2008.
Paling diingat dari balapan ini adalah manuver Rossi di tikungan corkscrew yang berhasil melewati Casey Stoner.
Manuver ini sangat ikonik, begitu juga dengan tikungan corkscrew-nya.
Lalu ada MotoGP Catalunya 2009, di mana Valentino Rossi menang dari rival sekaligus rekannya yakni Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Ditinggal Honda, Rencana Red Bull Produksi Mesin Mobil F1 Sendiri Semakin Mendekati Kenyataan
Keduanya bertarung habis-habisan, hingga akhirnya Rossi mengeluarkan late braking luar biasa untuk memenangkan balapan di tikungan terakhir.
Jorge Lorenzo juga sempat menyebut Catalunya 2009 sebagai momen yang membuat dirinya takjub dengan kemampuan Rossi dalam pengereman.
Menurut Rossi, 3 pertarungan itu membuat dirinya mendapat motivasi ekstra untuk meningkatkan kemampuannya.
"Ketika kau punya rivalitas seperti ini, motivasi untuk meningkatkan performa setiap orang naik levelnya," jelas pembalap dengan nomor 46 ini.
"Itu karena pertarungan dengan bintang dan setelah itu menjadi sedikit personal, jadi dengan itu kau bisa memberikan yang terbaik dan memberikan lebih lagi untuk bertarung dengan rival di depan untuk menaikkan levelmu," tegasnya.