GridOto.com – Ketika terburu-buru atau ingin menyalip kendaraan, tidak jarang pengguna motor menancap gas dalam-dalam guna memacu kecepatan yang diinginkan. Tapi, apa jadinya jika tuas gas sudah berada di titik maksimal tapi kecepatan yang dikeluarkan justru loyo tak bertenaga? Alih-alih mengebut, speedometer justru menunjukan hasil sebaliknya.
Ya, tarikan motor loyo pasti membuat para pemiliknya bertanya-tanya akan asal usul penyebabnya. Bahkan, tidak jarang kualitas bahan bakar dituding sebagai penyebab karena fungsinya ibarat makanan untuk sepeda motor.
Padahal, motor loyo atau kerap disebut “ngempos” bukan cuma disebabkan oleh bahan bakar, banyak faktor penyerta yang juga berpengaruh pada performa motor kesayangan. Di antaranya yakni usia kendaraan dan pembakaran mesin yang kurang sempurna.
Meski begitu, permasalahan ini tentu tidak bisa diabaikan, selain berisiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas, berkendara jarak jauh dalam kondisi ngempos juga membuat perjalanan terasa lebih melelahkan.
Baca Juga: Seken Keren: Harga Sparepart Fast Moving Kawasaki Z250 di Bengkel Spesialis, Mulai Rp 70 Ribuan
Apalagi jika Sobat GridOto menggunakan motor bebek untuk bepergian sehari-hari, banyak faktor yang bisa membuat performa motor jadi loyo. Apa saja?
Setingan klep
Ketika tenaga motor mulai drop, hal pertama yang bisa Sobat GridOto lakukan ialah melihat setelan klep pada mesin. Sebab, seiring dengan masa pemakaian, celah klep pada mesin dapat bergeser menjadi terlalu rapat.
Jika klep terlalu rapat, maka pasokan dan pembuangan pada mesin menjadi tidak seimbang. Akibatnya, mesin menjadi cepat panas dan tarikan terasa berat. Gejala lain yang terlihat jika klep perlu diatur ulang yaitu ketika muncul suara gelitik pada mesin, serta munculnya panas berlebih saat digunakan.
Laman Motor-plus menyebut, untuk motor berjenis bebek dan matic, umumnya celah klep memiliki angka berkisar 0,04 mm sampai 0,07 mm. Bila memiliki feeler gauge, Sobat GridOto bisa mengatur jarak baut pelatuk klep sendiri di rumah, dengan pedoman angka tersebut.
Baca Juga: Racikan CVT Harian Honda Genio, Makin Lincah Buat Anter Anak Sekolah
Namun, akan lebih baik jika langsung mengunjungi bengkel guna mencegah kesalahan pengukuran, mengingat setiap pabrikan motor memiliki ukurannya masing-masing.
Filter udara
Sebagai komponen yang menyalurkan bahan bakar, karburator yang kotor akan menghambat aliran bahan bakar dan membuat tenaga mesin ikut berkurang. Hal ini kerap disebabkan oleh fiter udara kotor yang akhirnya masuk ke dalam karburator.
Selain itu, fiter udara yang kotor juga akan menghambat masuknya udara bersih ke dalam sistem pembakaran bahan bakar, kedua kendala inilah yang akhirnya membuat pembakaran menjadi tidak optimal dan membuat motor terasa ngempos.
Untuk mengatasi kondisi ini, Sobat GridOto dapat mengunjungi bengkel untuk membersihkan karburator menggunakan karburator cleaner serta mengganti filter udara atau menyemprot angin dari kompresor.
Baca Juga: Bisa Dibilang Tim Ini Paling Angker di MotoGP, Dua Pembalapnya Tewas Ketika Balapan
Ring piston
Sebagai salah satu komponen mesin yang melakukan pembakaran, ring piston yang aus dapat mengakibatkan motor ngempos. Kerusakan ring akan mengurangi kompresi mesin, sehingga tenaganya jadi melemah.
Dilansir dari Kompas.com, kerusakan ring piston kerap ditandai dengan keluarnya asap putih dari knalpot, akibat kondisi ring piston yang tidak bisa menahan oli masuk ke ruang bahan bakar. Alhasil, jadi oli ikut terbakar dan menghasilkan warna putih pekat yang keluar melalui lubang knalpot.
Selain mengurangi tenaga pada mesin, sumber serupa juga menyebut kerusakan piston dapat menyebabkan motor harus turun mesin guna mengganti ring piston yang baru. Akan tetapi, kerusakan ini dapat dicegah jika pemilik rutin mengganti oli motor secara berkala.
Kampas kopling
Di samping permasalahan pada inti mesin, masalah pada kopling juga bisa membuat motor ngempos ketika digunakan. Pasalnya, keausan pada kampas kopling dapat membuat perputaran mesin dengan transmisi menjadi lebih lambat.
Baca Juga: Seken Keren: Mau Beli Kawasaki Z250 Seken? Simak Dulu Kisaran Pajak Tahunannya
Kesulitan mengalirkan tenaga ke roda belakang, akhirnya membuat putaran mesin menjadi lebih lamban sehingga motor jadi tidak bertenaga. Kesalahan penggunaan oli yang tidak tepat juga menjadi salah satu penyebab di balik keausan kampas kopling dan selip pada motor.
Guna mengobati motor ngempos akibat beberapa faktor di atas, ada baiknya jika Sahabat GridOto mulai rajin memerhatikan kondisi kesehatan motor dari jauh-jauh hari. Terutama jika motor sering digunakan untuk bepergian sehari-hari.
Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan yakni dengan rutin melakukan servis dan mengganti oli secara berkala, mengingat permasalahan kopling dan ring piston dapat dicegah melalui penggunaan oli yang tepat guna.
Namun, jangan sembarangan memilih oli, pilihlah oli yang didesain khusus untuk motor bebek kesayangan, salah satu produk yang dapat Sobat GridOto coba yaitu oli Pertamina Enduro 4T Racing yang di desain khusus untuk perlindungan sempurna motor bebek.
Memiliki kekentalan SAE 10W-40 dengan tingkatan mutu API SL dan JASO MA2, Enduro 4T racing memiliki fitur anti slip kopling terbaik dan melindungi piston motor bebek tetap prima, agar tarikan motor lebih bertenaga.
Bahkan, menurut riset Falex yang dilakukan Pertamina, Enduro 4T Racing memiliki performa tinggi untuk menjaga mesin dari keausan seiring dengan lamanya waktu penggunaan. Terdiri atas varian 1 liter dan 800 ml, Enduro 4T Racing ditujukan bagi Sobat GridOto yang menyukai tantangan, akselerasi, serta kecepatan tinggi dalam berkendara.
Wangi oli yang dihasilkan juga mampu mencegah bau pada hasil pembakaran, Sobat GridOto dijamin akan lebih percaya diri selama berkendara, tanpa takut motor ngembos selama perjalanan.