GridOto.com - Tak dapat dimungkiri, kemacetan di kota-kota besar di Indonesia menjadi makanan sehari-hari bagi para pengendara. Apalagi pagi dan sore hari saat masyarakat mulai beraktivitas maupun ketika pulang bekerja.
Kondisi tersebut membuat mesin kendaraan bekerja lebih ekstra. Sebab, saat kendaraan dipaksa untuk bekerja secara “stop and go”, dapat berakibat mesin kendaraan menjadi lebih panas dan proses perputaran mesin menjadi lebih berat
Untuk kondisi lalu lintas seperti ini dibutuhkan oli yang dapat memahami kebutuhan mesin kendaraan yang diakibatkan pola berkendara stop and go tersebut, di mana oli harus memberikan perlindungan maksimum dan menjaga performa mesin agar tetap optimal.
Alternatif pilihan oli yang bisa digunakan adalah ENEOS, produk dari Jepang yang sudah cukup lama tersebar di pasar Indonesia.
Produk pelumas ENEOS diproduksi menggunakan base oil pilihan dan kandungan aditif terpercaya yang akan memberikan perlindungan maksimal bagi kendaraan.
Baca Juga: Jangan Dipaksa Jalan, Begini Tandanya Fuel Pump Motor Sudah Lemah
Penggunaan base oil dan teknologi aditif yang dipilih oleh ENEOS ini, merupakan hasil rekayasa dan penelitian yang mengacu pada perkembangan mesin kendaraan semua pabrikan otomotif.
Oli ENEOS membuat kekentalan pelumas ENEOS tetap stabil mengalir dengan baik diseluruh mesin kendaraan meskipun pada cuaca yan berubah-ubah, menjadikan terikan kendaraan menjadi lebih enteng, perangkat mesin kendaraan menjadi lebih awet serta mampu memberikan penghematan bahan bakar.
Salah satu varian produk ENEOS untuk kendaraan roda 4 berbahan bakar bensin adalah Molybdenum, dimana berkat teknologi Molybdenum (Mo-DTC) ini, oli jenis ini terbukti mampu memberikan performa maksimal pada pemakaian semua jenis kendaraan yang merekomendasikan tingkt kekentalan oli 10W-40.
Semua produk ENEOS yang diproduksi di Indonesia dapat dipastikan memiliki kualtias yang sama dengan produk ENEOS yang beredar di Jepang atau di negara manapun ENEOS berada, karena setiap batch produksi oleh masing-masing negara pembuat, harus mendapatkan persetujuan dari ENEOS Jepang.