Aleix Espargaro Marah dan Sedikit Menyesal Perpanjang Kontrak dengan Aprilia

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 17 Desember 2020 | 17:00 WIB

Aleix Espargaro mengaku sangat marah soal bagaimana menjalani MotoGP 2020 bersama Aprilia (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Aleix Espargaro mengaku sangat marah soal bagaimana menjalani MotoGP 2020 bersama Aprilia.

Selama musim 2020, Aleix Espargaro hanya mengumpulkan 42 poin dari 14 balapan dan duduk di peringkat ke-17 klasemen akhir.

Aleix Espargaro lima kali gagal menyelesaikan balapan, dengan raihan terbaik hanya finis ke-8 di Portugal yang merupakan seri terakhir MotoGP 2020.

Dengan hasil yang kurang memuaskan ini, Aleix Espargaro menyesal memperpanjang kontrak bersama Aprilia sampai 2022.

Baca Juga: Sirkuit Interlagos Perpanjang Kontrak Sebagai Tuan Rumah F1, Tapi Ganti Nama Grand Prix

Padahal sebelum musim dimulai atau tepatnya pada tes pramusim di Sepang, Aleix Espargaro sudah mengembar-gemborkan bagusnya pengembangan motor Aprilia RS-GP 2020.

"Pada musim dingin, saat aku menghabiskan banyak waktu di rumah dengan istri dan anak-anakku karena lockdown, aku sebenarnya siap untuk pensiun," ungkap Aleix dilansir GridOto.com dari Autosport.com.

"Aku sangat senang di rumah dengan mereka, aku punya banyak hal untuk dilakukan di Andorra. Jadi aku sudah siap dan memutuskan dengan istriku Laura bahwa 2020 adalah waktuku pensiun," jelasnya.

Setelah menjalani tes pramusim, mulailah pikiran Aleix Espargaro berubah.

Baca Juga: Jadwal Terpanjang Kalender F1 2021 Sudah Disetujui, Berapa Jumlah Balapannya?

"Tapi setelah tes pramusim, aku merasa sangat, sangat bagus dengan motornya," ungkap kakak Pol Espargaro ini.

"Kemudian Aprilia selama lockdown memberikan tawaran kontrak yang sangat bagus dan aku memutuskan bertahan untuk membuktikan bahwa kami bisa membawa motornya ke papan atas," jelasnya.

Sayangnya, harapan Aleix Espargaro tidak sesuai dengan apa yang dialaminya selama menjadi pembalap Aprilia.

"Sejak itu, aku sangat marah dengan musim ini, sangat marah, karena kami tak pernah bisa membuktikan bahwa motor ini bisa mendekati motor teratas dan masih banyak yang harus dilakukan," sambungnya.

"Tapi di Portugal, kau tak bisa punya pace bagus kalau motornya tidak bagus. Jadi ini masih jadi motor terburuk di grid. Tapi kami sangat-sangat dekat, jadi kupikir akan jadi krusial bagi kami. Tahun depan akan krusial. Untuk Aprilia dan aku sendiri, tahun depan kami harus bisa bertarung untuk top 6," ucap pembalap yang meraih 2 kali podium sejak debut di 2004 ini.