Motor Standar Jangan Ganti Injektor Sembarangan, Ini Penjelasannya

Uje - Jumat, 18 Desember 2020 | 10:40 WIB

Injektor Ninja Mono dan Honda CB150R sama-sama bermerek Keihin (Uje - )

GridOto.com - Banyak anggapan kalau motor yang ganti injektor bawaan dengan aftermarket bisa bikin lebih kencang.

Tapi menurut pabrikan, jika dalam kondisi mesin masih standar lalu ganti injektor ternyata hasilnya tidak terlalu efektif.

Seperti diungkapkan oleh Endro Sutarno selaku Technical Service Division PT. Astra Honda Motor, ganti injektor di motor standar bukan berarti bikin motor langsung kencang.

"Memang untuk injektor racing dia kadang punya hole yang lebih banyak dan semburan bensin lebih besar," buka Pak Endro.

Baca Juga: Pasang Throttle Body Reamer di Motor, Leher Intake Perlu Ganti?

"Tapi untuk bikin motor kencang dia butuh pembakaran yang efisien serta maksimal," tambahnya.

Pembakaran yang efisien didapatkan dari jumlah volume udara dan bensin di ruang bakar yang tepat.

MOTOR Plus
Injektor Honda ADV150

"Seandainya debit bensin semakin besar, maka udara, percikan busi dan faktor lain di ruang bakar juga harus disesuaikan," wantinya.

Artinya kalau ingin ganti injector, harus ada penyesuaian lain.

Baca Juga: Mengenal Teknik Center Locking Pada Pulley Depan, Bikin Top Speed Meningkat?

"Bisa dari timing ignition dan sudah pasti itu semua diatur oleh Electronic Control Modul (ECM)," terangnya lagi.

"Makanya hasil yang dihasilkan kalau motor yang sudah upgrade mesin tentu bakal lebih maksimal ketimbang motor standar yang hanya ganti injektor aftermarket," tutupnya.

Sebab bisa jadi asupan bensin ke ruang bakar menjadi terlalu besar yang bikin proses pembakaran jadi tidak maksimal dan menurunkan performa.

Oleh sebab itu, sebaiknya memang diskusikan dulu kepada mekanik jika ingin mengganti injector di motor.