GridOto.com-PT Piaggio Indonesia (PID) akhirnya menutup seluruh rangkaian peluncuran produk baru untuk tahun 2020 ini sob. Terakhir mereka merilis produk dari Moto Guzzi beberapa waktu lalu.
Nah motor yang dirilis adalah Moto Guzzi V7 III yang terdiri dari V7 III Stone dan V7 III Racer 10th Anniversary. Sebuah model sport klasik dengan desain ikonik khas motor Italia.
(Baca Juga: Moto Guzzi V85 TT Jadi Scrambler, Pakai Tangki Palsu dan Bolong)
"Moto Guzzi V7 III didedikasikan untuk pecinta sepeda motor yang mementingkan desain Italia yang unik, teknologi, dan kualitas," kata Marco Noto La Diega, Presiden Direktur PID.
O iya, Moto Guzzi V7 III hadir dalam 2 varian nih, yakni Stone dan Racer 100th Anniversary. Harganya Rp 475 juta (Stone) dan Rp 535 juta (Racer). Langsung deh yuk kita kulik seperti apa motornya.
Desain
Oke, kita mulai dari V7 III Stone dulu ya. Dari tampilannya, ini benar-benar pure motor sport klasik. Moto Guzzi menyebutkan desainnya simpel dan banyak ruang untuk dipersonalisasi.
Komponen serba membulat terdapat dibanyak bagian, seperti lampu depan, spidometer, bentuk tangki, lekuk jok sampai lampu belakang. Desainnya memang nampak sederhana.
(Baca Juga: Skutik Legendaris Moto Guzzi Galetto Siap Bangkit Lagi, Desain Lebih Kekinian dan Pakai Mesin Hybrid)
Sosoknya semakin gagah dengan warna hitam yang sangat dominan, dari bodi, mesin, pelek, knalpot, sepakbor semuanya hitam. Logo elang pada tangki jadi terlihat mencolok.
Pihak PID hanya mendatangkan varian warna hitam doff saja, padahal di luar sana ada 2 pilihan warna lain seperti biru dan merah.
Giliran membahas V7 III Racer 10th Anniversary. Sosoknya sangat kontras sekali dengan V7 III Stone. Motor ini tampil layaknya motor balap cafe racer yang ramai di Italia tahun 1970-an.
Sosoknya sangat mudah mencuri perhatian dengan warna rangka dan lengan ayun merah cerah, serta bodi berwarna perak. Kesan motor balap memang cukup kuat ya sob?
(Baca Juga: Piaggio Group Sukses Jual Ratusan Ribu Motor Tahun Lalu, Moto Guzzi & Aprilia Laris)
Garis desain membulat memang enggak bisa disingkirkan, tapi penggunaan pelek jari-jari, windscreen, spidometer bulat ganda, setang underyoke, suspensi belakang Ohlins, memberikan kesan lebih wah dibandingkan V7 III Stone.
Kalian lebih suka Moto Guzzi V7 III Stone Moto Guzzi V7 III Racer 10th Anniversary nih?
Fitur & Teknologi
Mulai dari lampu-lampu, untuk V7 III Stone semuanya masih pakai bohlam. Kalau V7 III Racer 10th Anniversary lampu depan sudah LED dan pakai LED DRL juga.
Spidometer V7 III Stone pakai paduan analog dan digital, yang isinya spidometer, indikator lampu jauh, lampu sein, fuel meter, gigi netral, check engine dan indikator peringatan.
Di bawahnya ada layar digital untuk penunjuk gigi netral, odometer, serta MGCT (kontrol traksi). Ditiap sisi layar ada indikator MGCT dan ABS. Tampilannya nampak sederhana dan minimalis.
(Baca Juga: Kenalan Sama 3 Riding Mode Moto Guzzi V85TT, Ada Mode Off-road Nih!)
Beda dengan V7 III Racer 10th Anniversary, yang ketambahan indikator penunjuk kecepatan berupa analog bulat dan terpisah. Jadi area setang versi Racer ini terlihat lebih padat.
Geser menuju kaki-kaki, untuk suspensi depan dan belakang pakai tipe teleskopik di depan dan model ganda di belakang. Bedanya untuk V7 III Racer yang pakai suspensi belakang Ohlins model tabung.
Ukuran pelek yang dipakai belang, depan lingkar 18 inci belakang 17 inci. Kalau V7 III Stone pakai pelek model palang, maka V7 III Racer 10th Anniversary pakai model jari-jari.
Profil ban yang dipakai juga identik, depan 100/90-18 dan belakang 130/80-17. Rem juga punya spesifikasi yang sama, depan cakram 320 mm kaliper Brembo 4 piston dan belakang cakram 260 mm kaliper 2 piston. Rem juga sudah ABS loh.
(Baca Juga: Yuk, Tonton Keseruan Video Turing Pakai Moto Guzzi V85TT di Thailand)
Untuk mesin menggunakan konfigurasi V-twin longitudinal, dengan posisi melintang. Mesin ini menggunakan gardan (Drive Shaft) untuk menggerakkan rod belakang.
Mesin
Ciri khas Moto Guzzi adalah menggunakan mesin V-twin longitudinal, posisi mesin ini memungkinkan kepala silinder bisa terkena angin dengan mudah untuk proses pendinginan.
Spesifikasinya, V-twin, 4 katup dengan pushrod pendingin udara dan sudah injeksi bahan bakar. Kapasitas mesinnya 744 cc, dengan piston 80 mm dan langkah piston 74 mm.
Tenaga yang mampu dihasilkan mencapai 52 dk @ 6.200 rpm, dengan torsi 60 Nm @ 4.900 rpm. Ciri khas mesin V-twin Moto Guzzi, tak perlu berputar tinggi untuk bisa dapat torsi dan tenaga maksimal.
Seperti unit Moto Guzzi yang pernah dicoba GridOto.com, akan ada sensasi goyang kiri-kanan saat mesin hidup langsam dan digeber-geber. Tapi saat sudah jalan, goyangan mesin enggak ada terasa dan mengganggu handling.
(Baca Juga: Fakta Menarik Moto Guzzi V9 Bobber, Goyangan Mesinnya Khas Banget)
Kesimpulan
Pilihan moge berdesain klasik di Indonesia semakin banyak dengan kehadiran Moto Guzzi V7 III Stone dan Racer 10th Anniversary ini. Harga jual direntang Rp 475 - Rp 535 juta on the road Jakarta masih bersaing dengan merek Eropa lainnya.
Moto Guzzi unggul dengan mesin V-twin longitudinal yang khas, dibanding pesaing lain seperti Royal Enfield Continental GT dan Interceptor, yang pakai mesin 2 silinder segaris.
Spesifikasi
Dimensi
Panjang : 2.185 mm
Tinggi : 1.110 mm
Tinggi Jok : 770 mm
Jarak Terendah : 150 mm
Kapasitas Tangki : 21 Liter
Mesin:
Tipe : V-twin Transversal, 4-tak, 2 katup, pushrod
Kapasitas : 744 cc
Diameter x Langkah : 80 x 74 mm
Tenaga Maksimal : 52 dk @ 6.200 rpm
Torsi Maksimal : 60 Nm @ 4.900 rpm
Kaki-Kaki Depan
Suspensi : Teleskopik
Ban : 100/90-18
Rem : Cakram ganda floating, ABS
Kaki-Kaki Belakang
Suspensi : Ganda, Ohlins (V7 III Racer)
Ban : 130/80-17
Rem : Cakram floating, ABS
Harga : Rp 475 juta (Stone), Rp 535 juta (Racer)