GridOto.com - Bambang Soesatyo atau biasa dikenal dengan panggilan Bamsoet resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat pada Senin, (8/12/2020).
Bamoset pun nyaris pasti dikukuhkan sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat pada Musyawarah Nasional IMI Pusat 20 Desember 2020 nanti.
Mengingat Bamsoet maju sebagai calon tunggal Ketua Umum IMI Pusat periode 2021-2025.
Berbicara kepada GridOto.com sebelum mendaftarkan diri, ia menuturkan dua area yang menjadi fokusnya bisa menjabat sebagai Ketua Umum PP IMI kelak.
Baca Juga: Mengintip Alasan Bamsoet Mencalonkan Diri Sebagai Ketua Umum IMI Pusat
Yaitu mendekatkan IMI dengan para UKM otomotif lokal, dan semakin menggairahkan olahraga otomotif di Indonesia.
Utamanya melalui pembangunan sirkuit-sirkuit permanen baru di seantero Indonesia.
“Saya punya keinginan kuat agar tiap daerah itu punya tempat-tempat perlombaan (balap) yang permanen,” ungkap Bamsoet kepada GridOto.com (7/12/2020).
Termasuk impian besarnya, yaitu agar Indonesia memiliki sirkuit permanen yang dapat menggelar ajang balap F1.
Baca Juga: WorldSBK Umumkan Kalender Musim 2021, Ada Sirkuit Mandalika Indonesia
Ditanya soal di mana ia ingin menempatkan sirkuit permanen tersebut, Bamsoet menjawab Bali merupakan pilihan pertamanya.
Menarik, mengingat sirkuit Mandalika, Lombok yang akan menggelar balap motor WSBK tahun depan juga mengincar balap F1 dan homologasi FIA Grade A yang menjadi syaratnya.
Namun, ketua MPR RI periode 2019-2025 itu tetap memilih membangun sirkuit baru di Bali untuk menggelar F1.
“Agak sulit kalau di Lombok karena ekosistem pariwisata mereka, terutama perhotelan, masih harus dipersiapkan terlebih dulu,” jawab Bamsoet.
Baca Juga: Meski Hasil Tes Negatif, Lewis Hamilton Akan Lalui Jalan Berliku Demi Balapan F1 Abu Dhabi 2020
“Sedangkan di Bali, ekosistem pariwisata mereka sudah terbentuk. Para turis yang datang tidak hanya nonton balap tapi juga bisa ikut menyumbangkan devisa melalui pariwisata,” imbuhnya.
Dimanapun F1 Indonesia akan digelar nanti, Bamsoet bersikeras bahwa Indonesia harus menggelar kasta teratas ajang balap mobil formula tersebut.
“Harus ada, karena seperti yang terjadi di Sepang (F1 Malaysia) dan Singapura (F1 Singapura), kontribusi (balap F1) terhadap pariwisatanya juga luar biasa,” ujar Bamsoet.
“Animo masyarakat Indonesia juga besar. Kalau anda perhatikan, banyak sekali orang Indonesia yang berangkat untuk menghadiri F1 Singapura dan MotoGP Malaysia,” pungkasnya.