GridOto.com - Mobil transmisi CVT susah menanjak, ada gejala yang timbul bisa dirasakan pengemudi.
Sejatinya transmisi CVT mobil dirancang untuk medan jalan ringan karena mengejar kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.
Menggunakan pulley dan sabuk baja (belt), rasio gigi yang tercipta nyaris tidak terbatas sehingga lebih luas dalam putaran mesin rendah.
Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, gejala mobil transmisi CVT yang susah menanjak atau tidak bisa melaju di tanjakan adalah muncul bunyi 'gredek'.
"Ya, ada bunyi gesekan dan terasa getaran gredek saat mobil melaju di tengah atau stop and go di tanjakan," ujar Hermas kepada GridOto.com.
Baca Juga: DFSK Glory 580 Enggak Kuat Nanjak, Ini Plus Minus Transmisi CVT
Lanjut Hermas, munculnya gredek ini menjadi indikasi adanya slip antara pulley dengan belt.
Sebab putaran primary dan secondary pulley yang terlalu besar tidak bisa mencengkeram belt sehingga muncul gesekan berlebih dan timbul getaran 'gredek'.
"Gejala lain yang bisa timbul adalah mobil seperti ngeden, stuck tidak kuat menanjak," papar Hermas.
"Tapi kalau di jalan landai mobil tetap bisa melaju normal seperti biasa tanpa masalah," sambung Hermas.
Baca Juga: DFSK Glory 580 Turbo CVT Enggak Kuat Nanjak, Ini Tanggapan Pakar Matik
Hermas menilai gejala tersebut disebabkan karena transmisi CVT yang digunakan sudah dirancang terbatas pada beban atau kekuatan torsi tertentu.
"Ada speed sensor di primary dan secondary pulley yang membatasi tekanan oli berlebihan untuk mencegah kerusakan transmisi," terang Hermas.
"Karena saat menanjak beban torsi transmisi paling besar, jadi speed sensor membatasi pressure berlebihan dan power transmis cut-off," jelas Hermas.