GridOto.com - Seorang warga Indonesia menjadi salah satu Autopilot Software Engineer di parbikan mobil listrik ternama, Tesla. Namanya Moorissa Tjokro, gadis kelahiran 1994.
Di usianya yang masih 26 tahun, Moorissa Tjokro menjadi satu dari enam Autopilot Software Engineer Tesla dan bermarkas di California, Amerika Serikat.
Melansir Kompas.com yang mengutip VOA, Moorisa mengaku pekerjaannya mencakup penggarapan sistem otonom mobil listrik buatan Tesla.
Baca Juga: Pengembangan Masih Belum Selesai, Tesla Malah Pede Bisa Luncurkan Versi Penuh Software FSD Pada 2021
“Sebagai Autopilot Software Engineer, bagian-bagian yang kami lakukan, mencakup computer vision. Seperti bagaimana sih mobil itu melihat dan mendeteksi lingkungan di sekitar pengendara," ujarnya saat wawancara dengan VOA beberapa waktu lalu.
"Apa ada mobil di depannya? Ataukah tempat sampah di kanan? Dan juga, bagaimana mobil bisa bergerak atau yang kerap disebut control and behavior planning, untuk ke kanan, ke kiri, dan bermanuver dengan cara tertentu,” terangnya.
Terdengar mudah? Sepertinya enggak sama sekali ya sob.
“Kami pengin banget membuat sistem itu seaman mungkin. Jadi sebelum diluncurkan autopilot software-nya, kita selalu ada pengujian yang sangat ketat serta menghitung semua risiko-risiko agar komputernya bisa benar-benar aman untuk semuanya,” jelasnya.
Baca Juga: Ribuan Mobil Listrik Tesla Kena Recall di Amerika Serikat, Masalah Apa Lagi Nih?