DFSK Glory 580 Turbo CVT Enggak Kuat Nanjak, Ini Tanggapan Pakar Matik

Radityo Herdianto - Sabtu, 5 Desember 2020 | 12:00 WIB

DFSK Glory 580 (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Ada 7 orang pemilik DFSK Glory 580 Turbo CVT yang menggugat PT Sokonindo Automobile selaku Agen Pemegang Merk (APM) DFSK di Indonesia gara-gara mobil mereka enggak kuat nanjak.

Menurut 7 konsumen DFSK Glory 580 Turbo CVT produksi 2018 ini, mobil mereka mengalami kendala pada waktu berjalan di tanjakan dan/atau saat berada di jalan kemacetan yang menanjak di luar kota atau parkiran mall.

Dr. David Tobing, selalu kuasa hukum penggugat, dalam keterangannya kepada GridOto.com mengatakan 7 pemilik DFSK Glory 580 Turbo CVT ini sudah melakukan perbaikan di bengkel resmi tapi sampai saat ini masih mengalami kendala sama.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, yang dihubungi GridOto.com (4/12) memberikan tanggapan terkait masalah DFSK Glory 580 Turbo CVT yang enggak kuat nanjak ini.

Hermas mengatakan bahwa masalah di DFSK Glory 580 Turbo CVT ini bisa berasal dari dua faktor yang berasal dari komponen transmisi CVT.

Rendy/otomotifnet
Media Test Drive DFSK Glory 580 Fitur Lengkap Harga Hemat

Baca Juga: DFSK Glory 580 Turbo CVT Enggak Kuat Nanjak, Ini Respons dari APM

"Apakah ini kasuistis atau memang menjadi karakter transmisi CVT mobil tersebut," buka Hermas kepada GridOto.com.

"Karena saat melewati tanjakan transmisi otomatis mobil berperan sepenuhnya sebagai penyalur tenaga mesin untuk menggerakan roda," sambung Hermas.

Lanjut Hermas, kalau kasuistis bisa saja disebabkan adanya kegagalan kerja dari satu atau lebih komponen vital yang mengendalikan atau dikendalikan transmisi CVT secara keseluruhan.

Seperti sensor primary dan secondary pulley yang terlalu membatasi besarnya tekanan oli transmisi untuk menciptakan rasio gigi rendah dari sabuk baja sehingga mobil kesulitan melaju di tanjakan.

"Kalau memang bawaan karakter transmisi CVT mobil itu bisa saja ada kegagalan rancangan atau produksi di awal," tekan Hermas. 

Rianto Prasetyo/GridOto.com
Transmisi otomatis Glory 580 dengan mode manual

Baca Juga: Digugat Konsumen Rp 7 Miliar Lebih, Bos DFSK Akan Layani di Pengadilan

Hermas menyoroti kemampuan transmisi CVT secara umum memang tidak sebaik transmisi otomatis konvensional dalam hal menghadapi medan jalan berat.

Sebab perangkat pulley dan sabuk baja tidak bisa menciptakan torsi puncak dari rasio gigi rendah sebaik sistem gigi planet (planetary gear) pada transmisi otomatis konvensional (torque converter).

Karena rancangan transmisi CVT lebih mengejar kenyamanan dari kehalusan perpindahan gigi dan efisiensi bahan bakar dengan menjaga putaran mesin tetap rendah dalam kecepatan berapapun dari rasio gigi yang luas dan nyaris tak terbatas.

"Tapi kalau sekadar lewat tanjakan tempat parkir atau medan ringan saja tidak bisa itu sangat keterlaluan," ujar Hermas sambil tertawa.

Radityo Herdianto/GridOto.com
Ilustrasi komponen internal transmisi CVT

Baca Juga: DFSK Glory 580 Turbo CVT Enggak Kuat Nanjak, Ini Respons dari APM

GridOto.com sudah menghubungi PT Sokonindo Automobile (4/12) untuk meminta penjelasan mengenai penyebab DFSK Glory 580 Turbo CVT yang enggak kuat nanjak ini.

Namun, Achmad Rofiqi, PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, masih enggan memberikan informasi detail mengenai masalah yang menjadi keluhan 7 konsumen DFSK Glory 580 Turbo CVT yang enggak kuat nanjak ini.

"Terkait dengan ketidaknyamanan yang dialami oleh konsumen DFSK Glory 580, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan permasalahan hukum ini sebaik-baiknya serta kami juga akan menyelesaikan keluhan yang dialami konsumen," kata Achmad dalam keterangan resminya.

"Namun, DFSK sebagai perusahaan yang berada di Negara Indonesia senantiasa akan tunduk terhadap hukum dan mengikuti proses yang berlaku," tutup Achmad.